Aksi depan Istana, AJI Jakarta Desak Jokowi Cabut Remisi Pembunuh Jurnalis

Jum'at, 25 Januari 2019 | 16:47 WIB
Aksi depan Istana, AJI Jakarta Desak Jokowi Cabut Remisi Pembunuh Jurnalis
Ketua Umum AJI Indonesia berorasi dalam aksi aksi protes pemberian remisi terhadap pembunuh jurnalis Radar Bali di depan Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (25/1/2018). [dok/AJI Jakarta]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Delapan kasus itu, di antaranya: Fuad M Syarifuddin (Udin), wartawan Harian Bernas Yogya (1996), pembunuhan Herliyanto, wartawan lepas harian Radar Surabaya (2006), dan kematian Ardiansyah Matrais, wartawan Tabloid Jubi dan Merauke TV (2010).

Selanjutnya kasus pembunuhan Alfrets Mirulewan, wartawan Tabloid Mingguan Pelangi di Pulau Kisar, Maluku Barat Daya (2010).

Dibunuh karena Ungkap Korupsi

Untuk  diketahui, Susrama mendapat keringanan hukuman dari penjara seumur hidup menjadi 20 tahun. Susrama merupakan satu dari 115 terpidana yang diberi remisi.

Baca Juga: Wanita Ini Bikin Peraturan Aneh di Hari Pernikahan, Adik Iparnya Kesal

Susrama diadili karena kasus pembunuhan terhadap Prabangsa, 9 tahun silam. Pembunuhan itu terkait berita-berita dugaan korupsi dan penyelewengan melibatkan Susrama, yang ditulis oleh Prabangsa pada harian Radar Bali dua bulan sebelumnya.

Hasil penyelidikan polisi, pemeriksaan saksi dan barang bukti di persidangan menunjukkan Susrama adalah otak di balik pembunuhan itu.

Ia diketahui memerintahkan anak buah menjemput Prabangsa di rumah orangtuanya di Taman Bali, Bangli, pada 11 Februari 2009 silam.

Prabangsa lantas dibawa ke halaman belakang rumah Susrama di Banjar Petak, Bebalang, Bangli. Di sanalah ia memerintahkan anak buahnya memukuli dan akhirnya menghabisi Prabangsa.

Dalam keadaan sekarat Prabangsa dibawa ke Pantai Goa Lawah, tepatnya di Dusun Blatung, Desa Pesinggahan, Kabupaten Klungkung. Kemudian Prabangsa dibawa naik perahu dan dibuang ke laut. Mayatnya ditemukan mengapung oleh awak kapal yang lewat di Teluk Bungsil, Bali, lima hari kemudian.

Baca Juga: Rupiah Perkasa Berkat Dana Asing Rp 19,2 Triliun Masuk ke Pasar Uang

Dalam sidang Pengadilan Negeri Denpasar 15 Februari 2010, hakim menghukum Susrama penjara seumur hidup.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI