Suara.com - Aparat Polres Ponorogo membongkar bisnis prostitusi online di Kota Reog. Polisi juga menangkap seorang muncikari yang diduga berperan di balik bisnis esek-esek dalam jaringan (daring) itu.
Pengungkapan kasus prostitusi online itu berawal dari penggerebekan pasangan bukan suami istri, yaitu AN dan T, di salah satu kamar Hotel Amaris Ponorogo, Kamis (24/1/2019) sekitar pukul 05.00 WIB.
Pasangan tersebut diduga baru ‘keluar’ alias selesai melakukan hubungan suami istri di kamar hotel itu.
Saat penggerebekan, polisi berhasil menangkap AN (23), wanita yang bersama pria hidung belang di kamar hotel itu. Polisi juga menangkap pria bernama JH (29) yang diduga merupakan muncikari dari AN.
Baca Juga: Persiapan Sriwijaya FC Terhambat Jelang Laga Babak 32 Besar Piala Indonesia
Kapolres Ponorogo Ajun Komisaris Besar Radianto, mengatakan polisi berhasil membongkar bisnis prostitusi online yang memanfaatkan media sosial Twitter. Polisi telah menetapkan muncikari dalam prostitusi online berinisial JH sebagai tersangka.
"Muncikari berinisial JH ini ditangkap polisi saat hendak menjemput AN di depan hotel Jl Ir Juanda Ponorogo. Pria ini memang berperan sebagai muncikari," kata Radiant dalam pernyataan tertulis seperti diberitakan Madiunpos—jaringan Suara.com, Jumat (25/1/2019).
Untuk mencari pria hidung belang atau konsumen, JH mengunggah foto wanita bugil dan wanita berbusana seksi dari para PSK melalui akun Twitter miliknya.
Melalui akun tersebut, para pria hidung belang bisa melihat dan kalau tertarik bisa mengorder. Dari transaksi tersebut, pria hidung belang berinisial T tersebut harus membayar Rp 5 juta untuk menyewa AN selama 12 jam.
Uang hasil transaksi tersebut, dibagi dua. PSK berinisial AN mendapatkan Rp 3 juta dan muncikari berinisial JH mendapatkan jatah Rp 2 juta.
Baca Juga: Jokowi Komentar soal Tabloid Indonesia Barokah: Belum Pernah Baca
Radiant menjelaskan, kepolisian sengaja melakukan operasi dan penggerebekan praktek prostitusi online yang saat ini sedang marak terjadi di Ponorogo. Atas laporan masyarakat itu, pihaknya melakukan penyelidikan.