Suara.com - Dewan Pers menerima pengaduan dari Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto - Sandiaga Uno terkait peredaran Tabloid Indonesia Barokah di tengah-tengah masa kampanye di Pemilu 2019. Atas aduan tersebut, Dewan Pers akan menganalisis terkait dengan laporan itu.
Kelompok Kerja (Pokja) Pengaduan Masyarakat dan Penegakkan Etik Dewan Pers, Rustam Fachri mengatakan dalam waktu dekat pihaknya akan menganalisa pengaduan tersebut.
"Kami sebagai pokja pengaduan ya menerima pengaduan tersebut dan mengagendakan untuk menganalisa laporan tersebut. Mungkin beberapa hari kedepan tim pokja pengaduan dan analis dari dewan pers akan melakukan analisa terhadap laporan tersebut," kata Rustam di Kantor Dewan Pers, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Jumat (25/1/2019).
"Mungkin setelah itu akan ada penjelasan soal pengaduan ini hasilnya bagaimana," tambahnya.
Baca Juga: Ekspresi Ahok saat Lewat Simpang Susun Semanggi Setelah Bebas Penjara
Rustam menerangkan, analisis yang akan dilakukan Dewan Pers memakan waktu sekitar dua minggu. Akan tetapi dirinya tidak memungkiri apabila proses analisis tersebut akan dilangsungkan lebih cepat. Hal itu disebabkan peredaran Tabloid Indonesia Barokah dianggap cukup meresahkan masyarakat, salah satunya kubu Prabowo - Sandiaga.
"Kalau standar sih maksimal dua minggu ya, tapi kita mungkin bisa lebih cepat karena mungkin ini cukup menjadi perhatian bagi masyarakat," pungkasnya.
Sebelumnya, Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto - Sandiaga Uno melaporkan Tabloid Indonesia Barokah ke Dewan Pers. Hal itu dilakukan lantaran pemberitaan tabloid tersebut dinilai menyebar kebencian dengan melakukan fitnah kepada Calon Presiden dan Wakil Presiden nomor urut 02.
Anggota Direktorat Advokasi dan Hukum Prabowo - Sandiaga, Y. Nurhayati mengungkapkan bahwa Tabloid Indonesia Barokah menimbulkan keresahan di tengah-tengah masyarakat. Pasalnya, salah satu konten berjudul 'Membohongi Publik untuk Kemenangan Politik' yang dimuat dalam tabloid itu dinilai berpotensi menimbulkan permusuhan.
"Berpotensi menimbulkan permusuhan baik antar golongan pendukung Bapak Prabowo maupun umat Islam karena membuat kegaduhan dan keonaran dimasyarakat akibat tabloid Indonesia Barokah," kata Nurhayati di Kantor Dewan Pers, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat.
Baca Juga: Kasus DBD di RS Hasan Sadikin Bandung Naik Hingga 5 Kali Lipat