LPDB KUMKM Perkuat Sektor Keuangan Desa Lewat Pembiayaan KSPPS Sekunder

MN Yunita Suara.Com
Jum'at, 25 Januari 2019 | 13:07 WIB
LPDB KUMKM Perkuat Sektor Keuangan Desa Lewat Pembiayaan KSPPS Sekunder
Direktur Pembiayaan Syariah LPDB-KUMKM, Jaenal Aripin di acara Sinergitas Program Kegiatan Kemenkop UKM, dan Dekranas di Tarakan, Kalimantan Utara, Kamis (24/1/2019). (Dok:LPDB-KUMKM)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Direktorat Pembiayaan Syariah Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (LPDB-KUMKM) Kementerian Koperasi dan UKM mengalokasikan dana bergulir pola syariah pada tahun 2019 sebesar Rp 525 miliar. Sejumlah strategi pun disiapkan untuk mempercepat penyerapan dana tersebut. 

Pertama, Direktorat Syariah LPDB-KUMKM akan memprioritaskan penyaluran dana bergulir pola syariah melalui Koperasi Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah (KSPPS) sekunder. Hal ini sekaligus untuk menguatkan lembaga keuangan di desa yang selama ini belum tersentuh dengan program apex KSPPS. 

Pernyataan itu disampaikan Direktur Pembiayaan Syariah LPDB-KUMKM, Jaenal Aripin di sela acara Sinergitas Program Kegiatan Kemenkop UKM, dan Dekranas di Tarakan, Kalimantan Utara, Kamis (24/1/2019). Turut hadir dalam acara itu, Ketua Dekranas Mufidah Jusuf Kalla, dan Kabid Manajemen Usaha Dekranas Bintang Puspayoga.

Selain itu, hadir pula Deputi Pembiayaan Kemenkop dan UKM Yuana Sutyowati, Direktur Bisnis LPDB-KUMKM Krisdianto, Gubernur Kaltara Irianto Lambrie, Kepala Biro Perencanaan Kemenkop dan UKM Ahmad Zabadi, Ketua Dekranasda Kaltara Rita Ratina Irianto, dan Direktur Utama Smesco Indonesia Emilia Suhaimi. 

Baca Juga: Pada 2019, LPDB Targetkan Penyaluran Dana Bergulir Rp1,5 Triliun

“Jadi koperasi sekunder yang selama ini belum terbina dengan baik akan dimaksimalkan, apalagi ada permintaan dari Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN) agar ada program keberpihakan sektor keuangan di desa, di mana syariah akan menjadi pilot project,” kata Jaenal.

Ia mengungkapkan ke depan tengah diupayakan KSPPS sekunder menjadi  holding bagi KSPPS primer guna mengatasi masalah kekurangan likuiditas KSPPS. Dikatakan KSPPS mengalami keterbatasan modal karena selama ini sumber modal lebih banyak mengandalkan dari anggota.

“Koperasi sekunder itu juga menguatkan lembaga keuangan di desa. Jadi nanti lewat sekunder-sekunder itu yang akan menguatkan primer-primer, termasuk juga program dari KEIN,” katanya.

Strategi berikutnya lanjut Jaenal, LPDB-KUMKM akan bekerja sama dengan asosiasi-asosiasi pengusaha untuk menghimpun UMKM calon mitra. Sebab tahun ini LPDB-KUMKM akan mulai menyalurkan dana bergulir langsung ke UMKM seiring berubahnya Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 75 Tahun 2011 tentang Tarif Layanan Dana Bergulir.

Sebelumnya, dalam PMK tersebut disebutkan bahwa skim pembiayaan syariah belum bisa disalurkan langsung kepada para pelaku UMKM tetapi harus melalui lembaga perantara misalnya lembaga keuangan bank, non bank, dan koperasi simpan pinjam pembiayaan syariah.

Baca Juga: Dukung Program KEIN, LPDB KUMKM Siap Salurkan Dana ke Lembaga Keuangan Desa

“Nanti kalau PMK sudah keluar kita akan menggunakan asosiasi-asosiasi pengusaha dan sekarang sudah terhimpun dengan baik. Kita akan meminta calon-calon mitra berdasarkan rekomendasi dari para asosiasi,” terang Jaenal. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI