Suara.com - Sandiaga Uno, calon wakil presiden nomor urut 02 yang berpasangan dengan calon presiden Prabowo Subianto, menyindir pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) yang dinilainya tidak kompak karena di internal justru saling mengkritik.
Sindiran itu disampaikan Sandiaga setelah Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mengkritik pembangunan LRT Jabodetabek, yang dinilai tidak efisien.
Sandiaga mengatakan bahwa kritikan JK itu sudah disampaikan salah satunya oleh Bank Dunia kalau pembangunan infrastruktur semacam itu tidak dipersiapkan secara matang. Menurutnya, bukan hanya JK saja yang melemparkan kritik, tetapi kritikan itu juga datang dari masyarakat.
"Kita lihat di dalam pemerintahan ini saling mengkritik, apalagi masyarakat. Masyarakat menginginkan infrastruktur itu bisa membuka peluang lapangan kerja untuk mereka dan juga meningkatkan konektivitas dan menurunkan biaya untuk mereka," kata Sandiaga di Prabowo - Sandiaga Media Center, Jalan Sriwijaya I, Jakarta Selatan, Kamis (24/1/2019).
Sandiaga berjanji jika ia dan Prabowo terpilih dalam pemilihan presiden April mendatang, pembangunan infrastruktur akan direncanakan secara matang dan akan melakukan pendekatan alternatif untuk menekan anggaran pembiayaan infrastruktur, seperti memanfaatkan kemitraan dengan swasta.
Selain itu, menurut Sandiaga seharusnya fokus pemerintah dalam hal pembangunan infrastuktur itu harus yang langsung memberikan dampak kepada kehidupan masyarakat, contohnya ialah pembangunan infrastruktur pedesaan dan pertanian seperti membangun irigasi.
"Hal-hal seperti ini yang akan kami lakukan dengan perencanaan yang sangat matang melibatkan dunia usaha, dan menurunkan beban kepada anggaran negara dan kita tidak akan semuanya berpangku pada BUMN. Tapi kita akan merangkul dunia usaha," pungkasnya.