Survei Indikator: 14,1 Persen Massa Partai Gerindra Dukung Jokowi - Ma'ruf

Rabu, 23 Januari 2019 | 21:11 WIB
Survei Indikator: 14,1 Persen Massa Partai Gerindra Dukung Jokowi - Ma'ruf
Pasangan capres-cawapres nomor urut 01 Joko Widodo dan Ma'ruf Amin saat mengikuti debat pertama Pilpres 2019, di Hotel Bidakara, Jakarta, Kamis (17/1). [Suara.com/Muhaimin A Untung]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Massa Partai Demokrat dan Partai Berkarya disebut paling banyak membelot dari kubu Capres dan Cawapres nomor urut 2 Prabowo Subianto – Sandiaga Uno, ke blok nomor undian 1 Jokowi – Maruf Amin.

Hal tersebut merujuk hasil survei Indikator Politik Indonesia, yang dipublikasikan pada hari Rabu (23/1/2019).

Peneliti senior Indikator Politik Indonesia Rizka Halida menuturkan, berdasarkan hasil survei, 40,5 persen basis pemilih Partai Demokrat justru memilih Jokowi – Maruf Amin.

”Sementara yang tetap memilih Prabowo – Sandiaga berjumlah 54,1 persen. Sedangkan Partai Berkarya, 42,1 persen massanya memilih Jokowi – Maruf, selebihnya 44,8 persen tetap pada garis partai memilih Prabowo – Sandiaga,” kata Rizka.

Baca Juga: KPK: Masih Ada Pejabat Daerah Biarkan PNS Koruptor Bekerja

Ia menyebutkan, hanya Partai Gerindra dan PKS yang mayoritas massanya solid mendukung Prabowo – Sandiaga.

Sebanyak 81 persen massa pemilih Gerindra, mendukung Prabowo – Sandiaga. Tapi 14,1 persen massa Gerindra mendukung Jokowi – Maruf.

Sedangkan PKS, sebanyak 73,7 persen basis pemilihnya tetap solid mendukung Prabowo – Sandiaga dan 21,1 persen terbelah ke Jokowi.

"Untuk PAN juga cukup solid 71,9 persen basis pemilihnya linier dengan arah dukungan partai, dan 26 persen terbelah ke petahana, serta sisanya 2,1 persen tidak menjawab," ujarnya. 

Untuk diketahui, survei tersebut dilakukan sejak 16 - 26 Desember 2018 dengan menggunakan sampel acak bertingkat dan melibatkan 1.220 responden.

Baca Juga: Aktivis 98 Sebut Ahok Membawa Semangat Demokrasi

Survei dilakukan melalui wawancara tatap muka dan diklaim memunyai ambang batas kesalahan 2,9 persen, dengan tingkat kepercayaan 95 persen.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI