Suara.com - Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri sempat berbicara mengenai perkembangan genre musik di Tanah Air, saat berpidato dalam acara perayaan HUT ke-72 dirinya, di Hotel Grand Sahid Jaya, Sudirman, Jakarta Pusat, Rabu (23/1/2019).
Dalam pidato tersebut, Megawati mengakui terdapat fenomena anak muda zaman kiwari yang cenderung tak tertarik terhadap musik dangdut khas Indonesia.
Kaum muda kekinian, kata Mega, justru lebih menggandrungi genre musik hiphop. Karenanya, ia kerap ditanya mengenai fenomena tersebut.
"Ada yang tanya saya, kalau menurut ibu, bukankah tarian rakyat itu dangdut, tapi kenapa anak muda kita sekarang senangnya hiphop? Saya bilang enggak jadi soal. Anak muda itu dapat mengekspresikan kehendak mereka seperti apa pun," ujarnya.
Baca Juga: Berapa Waktu yang Diperlukan Orang Indonesia untuk Menyicil iPhone?
Menurutnya, banyak kesamaan antara musik dangdut dan hiphop. Salah satu kesamaannya yakni tentang sejarah jenis musik ini terbentuk. Mega menilai munculnya kedua jenis musik ini berawal dari keresahan yang dirasakan masyarakat.
"Dangdut itu adalah ekspresi rakyat untuk mengeluarkan perasaannya. Nah kalau kita tahu, hiphop itu sebetulnya adalah suatu pemberontakan di Amerika, dari kalangan yang hidup di lorong-lorong, yang menyebut dirinya adalah Black American, anak mudanya itu merasa ada diskriminasi," terangnya.
Tidak masalah baginya kaum muda saat ini lebih condong menyukai musik hiphop daripada dangdut.
Terpenting baginya yakni keikutsertaan kaum muda dalam dunia politik untuk membangun bangsa. Dia berharap besar kepada kaum muda untuk memberikan pengaruh bagi masa depan bangsa, bukan hanya asik bergaya.
"Jadi harapan saya kepada generasi muda, apa pun sebutannya, jangan hanya secara fisik mereka itu bergaya. Silakan saja dengan gaya masing-masing. Tapi harus ikut memajukan bangsa.”
Baca Juga: Megawati ke Penyebar Hoaks: Kalau Enggak Suka, Datang Dong ke Jokowi