Jakarta Dilanda Cuaca Ekstrem, Posko Bencana Siaga 24 Jam

Bangun Santoso Suara.Com
Rabu, 23 Januari 2019 | 05:51 WIB
Jakarta Dilanda Cuaca Ekstrem, Posko Bencana Siaga 24 Jam
Ilustrasi hujan. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Posko siaga bencana di seluruh kecamatan wilayah Jakarta Timur (Jaktim) diminta bersiap-siaga selama 24 jam selama cuaca ekstrim di musim penghujan ini.

Wali Kota Jakarta Timur M Anwar mengatakan, posko tersebut didirikan untuk memberikan pelayanan bagi warga serta cepat tanggap adanya informasi yang masuk untuk mewaspadai bencana alam di tengah cuaca ekstrem di wilayah Kota Administrasi Jakarta Timur.

"Kami terus berupaya maksimal guna memberikan pelayanan dan rasa aman bagi warga di musim penghujan ini. Jadi, kita kerahkan 24 jam penuh petugas di masing-masing Kecamatan," kata Anwar dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Selasa (22/1/2019).

Posko bencana ini, tutur Anwar, salah satu upaya cepat tanggap yang akan memaksimalkan penanganan banjir, angin kencang dan tanah longsor.

Baca Juga: Cari Kantor di Jakarta, Ahok Bakal Buka Bisnis Perminyakan

Namun demikian, Anwar mengimbau untuk pencegahan banjir di lingkungan warga sendiri, dengan mengajak agar tidak membuang sampah secara sembarangan serta berperan aktif dengan peduli lingkungannya.

"Kami terus memancing kesadaran bagi masyarakat agar perduli lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan dan bergotong royong menciptakan suasana yang bersih," ucapnya seperti dilansir Antara.

Pemerintah Kota Jakarta Timur sendiri telah meninjau posko siaga bencana di dua kecamatan yakni Pulogadung dan Matraman yang kembali diaktifkan dengan mengecek kesiapan logistik seperti perahu karet, peralatan memasak, pelampung, tikar, kasur dan terpal.

Di Kecamatan Matraman, berdasarkan keterangan pihak kecamatan wilayah yang menjadi langganan banjir berada di kawasan RW 03 dan RW 04.

Kasudin Sumber Daya Air Jakarta Timur Mustajab, saat dikonfirmasi mengatakan untuk mengantisipasi bencana banjir dan tanah longsor, pihaknya telah melakukan pembersihan puing di tebing Sungai Ciliwung yang belum dipasangi dinding turap di kawasan RW 03.

Baca Juga: Dirut Bulog: Impor Jagung 30.000 Ton Tak Wajib Dilaksanakan

"Inisiatif kami saja ini untuk mencegah terjadinya longsor susulan. Seluruh puing kami keruk dan dibersihkan untuk mengurangi beban turap," ujarnya.

Menurut Mustajab, jika tidak dibersihkan lokasi tersebut terancam longsor. Oleh karena itu selain dibersihkan, perbaikan turap juga menggunakan batu kali.

"Kemudian turap yang lokasinya tegak lurus setinggi tiga meter akan dibuat landai. Agar lebih kokoh dan tak mudah mengalami abrasi," kata Mustajab menambahkan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI