Suara.com - Curah hujan yang tinggi di wilayah Yogyakarta, membuat atap bangunan cagar budaya eks hotel Tugu yang terletak di jalan Mangkubumi, pada Sabtu (19/1) malam roboh. Selain karena hujan, kondisi bangunan memang sudah tua dan lapuk.
“Iya roboh karena awalnya atapnya bocor karena tidak ditempati jadi rusak semua, kan nggak pernah dipakai," kata Kepala Balai Pelestarian Cagar Budaya Provinsi DIY Ari Susanti, Selasa (22/1/2019).
Hotel yang dimiliki almarhum Probosutedjo, adik dari Presiden ke-2 RI Soeharto itu sudah lama tidak dimanfaatkan, hal itu nampak dari kondisi bangunan yang sudah rapuh serta kondisi cat yang sudah luntur.
Ari Susanti menerangkan, awalnya pihak keluarga menggunakan bangunan itu untuk keperluan bisnis karena tidak mendapatkan keuntungan hotel tersebut mangkrak. Setelah itu digunakan untuk keperluan kampus pada tahun 2010.
Baca Juga: Caleg PKS Dipenjara 10 Hari karena Kampanye Bagi-bagi Bingkisan Mie Instan
“Yang punya itu almarhum Prabusutedjo pada tahun 2010 pemilik memang memanfaatkan untuk sekolah, tapi hotelnya gak dipakai kanan kiri hotel dipakai sekolah Univ Mercubuana," kata Ari.
Karena diangap bagian sejarah Yogyakarta dengan nilai-nilai keistimewaan pada tahun 2014, melalui Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 013/M/2014 memutuskan bahwa hotel Tugu menjadi cagar budaya peringkat nasional.
"Tahun 2014 menjadi cagar budaya melalui SK menterri pendidikan kebudayaan nomor 013/M/2014 tentang Bangunan Utama Hotel Tugu Sebagai Cagar Budaya Peringkat nasional,’’ terang Ari.
Namun proses menjadikannya sebagai cagar budaya tak membuat para pemilik dan pemerintah serius untuk merawat, padahal dalam regulasi yang diatur dalam Undang-Undang nomor 11 tahun 2010 tentang cagar Budaya pada pasal 99 bagian 1 dan bagian 2 memuat bahwa Pemerintah dan Pemerintah Daerah bertanggung jawab terhadap pengawasan Pelestarian Cagar Budaya sesuai dengan kewenangannya serta Masyarakat ikut berperan serta dalam pengawasan Pelestarian Cagar Budaya.
Melihat hal itu pihak Balai Pelestarian Cagar Budaya DIY akan melakukan koordinasi dengan keluarga pemilik hotel serta pemerintah yang terkait untuk membicarakan rencana perawatan serta pemanfaatan bangunan eks hotel Tugu yang akan disingkronikasikan dengan program revitalisasi Malioboro.
Baca Juga: Eni Akui Bantu Idrus Marham Cari Dana USD 3 Juta Buat Jadi Ketum Golkar
“Pada hari Rabu besok (23/1) kita akan koordinasi untuk membahas rencana ke depan mau seperti apa," ujarnya.