Elektabilitas Prabowo - Jokowi Tipis, Disebut Bukti Pemerintah Serba Gagal

Selasa, 22 Januari 2019 | 11:39 WIB
Elektabilitas Prabowo - Jokowi Tipis, Disebut Bukti Pemerintah Serba Gagal
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon di Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen, Senin (22/10/2018). [Suara.com/Ria Rizki]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Anggota Dewan Pengarah Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto - Sandiaga Uno, Fadli Zon merespons positif hasil survei Median yang menunjukan elektabilitas Prabowo - Sandiaga Uno semakin mendekati Jokowi - Maruf Amin. Kata Fadli Zon, itu bukti memang selama ini pemerintahan Jokowi sudah gagal.

Prabowo Subianto - Sandiaga Uno percaya dengan hasil survei yang menyebutkan mereka menyusul elektabilitasnya melebihi Jokowi - Maruf Amin di Pilpres 2019. Prabowo - Sandiaga yakin akan menyusul elektabilitas Jokowi - Ma'ruf Amin dalam waktu dekat ini.

Fadli Zon merujuk pada hasil survei internal kubunya, elektabilitas Prabowo - Sandiaga Uno justru terpaut lebih tipis dengan Jokowi - Maruf Amin yakni sekitar 4-6 persen jika dibandingkan hasil survei Median yaitu 9,2 persen. Meski begitu, Fadli Zon optimis dalam waktu dekat ini capres dan cawapres yang diusungnya mampu melampaui pasangan Jokowi - Maruf Amin.

Fadli Zon mengungkapkan semakin menipisnya persentase elektabilitas tersebut merupakan buah hasil dari pergerakan tim kampanye terutama Calon Wakil Presiden Sandiaga Uno yang terus melakukan kampanye hingga ke 1000 titik. Sekian itu, kata Fadli secara tidak langsung hal itu juga menunjukan bahwasanya masyarakat tidak melihat adanya keberhasilan dari pemerintah sebagai anggota yang diklaim oleh kubu petahana.

Baca Juga: Prabowo - Sandiaga Optimis Kalahkan Elektabilitas Jokowi Bulan Depan

"Tapi yang paling penting juga masyarakat tidak melihat keberhasilan sesuai dengan klaim yang ada dari pemerintah. Kan memang pemerintah ini gagal dalam banyak hal. Pertumbuhan ekonomi gagal, pencapaian tax ratio gagal, dalam persoalan pertumbuhan ekonomi yang ditargetkan saja masih gagal. Jadi utang menumpuk, harga makin naik, daya beli melemah, itu kan tidak bisa dibohongi, tidak bisa pakai pencitraan," kata Fadli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (22/1/2019).

Berkenaan dengan itu, Fadli juga mengklaim kalau percepatan kenaikan angka elektabilitas Prabowo jauh lebih cepat dibandingkan Jokowi. Meskipun menurut hasil survei Median menunjukan angka kenaikan elektabilitas Prabowo cenderung lambat yakni sekitar 3 persen dalam kurun waktu tiga bulan.

"Itu kan survei ya, Jokowi kan 0,2 persen, malah cenderung turun. Jadi menurut saya inilah percepatan kenaikan Prabowo jauh lebih tinggi. Malah yang Prabowo naik, yang ini (Jokowi) stagnan ya malah turun gitu," pungkasnya.

Untuk diketahui, dari hasil survei Median terbaru mendapati suara elektabilitas Prabowo - Sandiaga Uno merangkak naik. Jokowi - Maruf Amin meraih 47,9 persen suara responden sedangkan Jokowi - Maruf Amin meraih 38,7 persen.

Baca Juga: Kubu Prabowo Tolak Najwa Shihab Jadi Moderator Debat Pilpres Kedua

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI