Suara.com - Tak hanya mengalami aksi pengeroyokan, Ali Wardi, kader Partai Bulan Bintang mengaku kerap mendapatkan teror melalui sambungan telepon dan media sosial. Menurutnya, ancaman misterius itu terjadi sebelum adanya aksi pengeroyokan yang diduga dilakukan suruhan dari loyalis Ketua Umum PBB Yusril Izha Mahendra di sela rapat pleno di kantor PBB, Sabtu (19/1/2019) lalu.
"Sudah sering ancaman-ancaman karena saya kritis di sosial media, ancaman langsung via telpon juga sering," kata Ali usai membuat laporan di Polres Metro Jakarta Selatan, Senin (21/1/2019).
Terkait peristiwa pengeroyokan itu, Ali telah melaporkan Yosep Ferdinan alias Sinyo dan rekan-rekannya yang diduga sebagai loyalis Yusril Izha Mahendra. Laporan tersebut telah teregistrasi dengan nomor LP/173/K/I/2019/PMJ/Restro Jaksel.
Baca Juga: Keluarga Korban Lion Air Sewa Kapal dan Penyelam Cari Jenazah Keluarganya
Ali menuding Sinyo yang merupakan ajudan dari Yusril sebagai aktor intelektual dalam pengeroyokan tersebut. Dirinya pun melampirkan sejumlah barang bukti berupa hasil visum dari Rumah Sakit Pusat Pertamina dan sebuah video kepada polisi.
"Saya mendapat lebam di seluruh tubuh kemudian trauma di leher bengkak dan lebam di sebelah kiri, kanan. Semua sudah ada bukti visumnya," kata dia.
Dalam kasus ini, Ali melaporkan Pasal 170 KUHP tentang pengeroyokan.