Suara.com - Ratusan kader Partai Hanura dan pendukung Ketua Umum Hanura Oesman Sapta Odang atau OSO melakukan kembali demonstrasi di depan Gedung KPU RI, Jakarta, Senin (21/1/2019). Mereka meminta penyelenggara pemilu ini memasukkan nama OSO dalam daftar calon tetap anggota DPD RI.
Para demonstran menilai KPU melanggar aturan karena tidak menjalankan putusan PTUN dan Bawaslu yang memerintahkan KPU memasukkan OSO ke dalam DCT anggota DPD RI. Dalam demonstrasi itu massa mengenakan serta membawa sejumlah tribut Partai Hanura serta membawa poster dengan foto OSO.
"KPU harus punya hati nurani seperti halnya Partai Hanura. Kami meminta KPU segera memasukan nama Pak OSO ke dalam DCT," kata salah satu orator demonstrasi di Jakarta, Senin.
Banyaknya jumlah pengunjuk rasa membuat aparat kepolisian mengalihkan lalu lintas yang hendak melewati depan Gedung KPU RI.
Baca Juga: MotoGP 2019: Lebih Pede, Dovizioso Tak Mau Lagi 'Diasapi' Marquez
Sebelumnya, Wakil Ketua Komisi II DPR RI Herman Khaeron menyarankan agar KPU kembali meminta penjelasan Mahkamah Konstitusi dan Mahkamah Agung terkait OSO supaya keputusan KPU memiliki landasan hukum yang kuat.
Herman khawatir persoalan KPU dengan OSO mengganggu pemilu serentak, 17 April 2019.
MK memutuskan calon anggota DPD RI tidak boleh berasal dari kepengurusan partai politik. Atas dasar itu KPU meminta Oesman Sapta menyerahkan surat pengunduran diri dari kepengurusan Hanura jika mau dimasukkan dalam daftar calon tetap anggota DPD RI. KPU memberikan waktu bagi Oesman Sapta menyerahkan surat hingga 22 Januari 2019.
Anggota KPU RI Ilham Saputra mengatakan bahwa pihaknya telah memulai pencetakan surat suara Pemilu 2019. Jika hingga tanggal 22 Januari 2019 OSO tidak juga menyerahkan surat pengunduran diri, KPU akan mencetak surat suara DPD RI tanpa nama dan foto OSO di dalamnya. (Antara)
Baca Juga: OSO Puji Ma'ruf Amin Mampu Tahan Diri Saat Debat Capres