Menhub Budi Karya Sebut Bandara Baru Yogyakarta Tahan Tsunami

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Senin, 21 Januari 2019 | 01:05 WIB
Menhub Budi Karya Sebut Bandara Baru Yogyakarta Tahan Tsunami
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyebut bandara baru Yogyakarta tahan tsunami. [Suara.com/Priscilla Trisna]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pembangunan bandara baru New Yogyakarta International Airport (NYIA) hampir selesai. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan bandara ini secara struktur bisa bertahan terhadap bencana tsunami berskala besar dari pantai selatan Yogyakarta.

"Kita sudah memperhitungkan dengan skala tsunami yang besar bandara ini tetap bisa eksis secara struktur," kata Budi Karya usai menggelar rapat progres pembangunan bandara Kulon Progo di Bandara Adisutjipto, Yogyakarta, Minggu (20/1/2019).

Menurut Budi Karya, potensi bencana tsunami merupakan salah satu risiko yang telah diantisipasi dan diperhitungkan dalam pembangunan NYIA.

Untuk mengantisipasi dampak bencana itu, pemerintah telah menunjuk para ahli dari Jepang, Institut Teknologi Bandung (ITB), dan Universitas Gadjah Mada (UGM), bahkan telah dilakukan perhitungan apabila muncul tsunami dengan skala besar.

Baca Juga: Ustadz Maulana Sempat Dampingi Istri saat Sakaratul Maut

"Kita juga sudah menyiapkan mitigasinya," kata dia.

Salah satu upaya mitigasinya, lanjut Budi Karya, adalah dengan merencanakan bangunan di terminal bandara memiliki ketinggian mencapai 8 meter. Dengan adanya jarak dari lantai satu ke lantai dua ini, para penumpang bisa naik ke atas saat terjadi tsunami.

Selain itu, menurut dia, di kawasan tepi pantai juga akan ditanami pepohonan serta dibuat gundukan-gundukan. Harapannya saat tsunami datang, jangkauannya tidak akan maksimal menjangkau bandara.

"Jadi tsunami inysa Allah sudah kita mitigasi baik dari struktur maupun bagaimana operasional bandara itu berjalan," kata dia.

Sementara itu, Project Manager NYIA Taochid Purnama Hadi memastikan bahwa seluruh bangunan di NYIA telah direncanakan tahan gempa hingga 8,8 skala richter (SR) serta tsunami hingga 12 meter.

Baca Juga: Senin Besok Vanessa Angel Diperiksa Sebagai Tersangka Prostitusi Online

"Untuk terminal bandara di lantai duanya ada diplus 15 meter artinya ketika terjadi tsunami (12 meter) masih aman," kata dia.

Selain itu, menurut Tochid, PT Angkasa Pura I juga telah berkoordinasi dengan Pemkab Kulon Progo untuk memanfaatkan kawasan tepi pantai sebagai penyangga bandara. Di daerah penyangga itu nantinya akan ditanami vegetasi yang bisa berfungsi sebagai penghalau tsunami.

Kerja sama dengan Pemda, menurut dia, perlu dilakukan mengingat kawasan tepi pantai itu ada di luar lahan yang saat ini dikelola AP I untuk pengerjaan NYIA.

"Tetapi yang lebih penting kami berharap kawasan tepi pantai itu tidak menjadi area tambak karena akan mengundang burung-burung yang bisa mengganggu operasional penerbangan," tutupnya. [ANTARA]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI