Di Banten, Kepala Desa Jual Sabu dalam Kemasan Cokelat Chocolatos

Minggu, 20 Januari 2019 | 16:49 WIB
Di Banten, Kepala Desa Jual Sabu dalam Kemasan Cokelat Chocolatos
Pemusnahan narkoba jenis sabu oleh Satuan Reserse Narkoba Polres Jakarta Utara, bersama Kejaksaan negeri melakukan pemusnahan narkoba jenis Sabu di Polres Jakarta Utara, Rabu (16/1). [Suara com/Fakhri Hermansyah]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Seorang kepala desa di Kabupaten Serang, Banten menjual narkoba jenis sabu dalam sebuah kemasan cokelat anak-anak bermerk Chocolatos. D, inisial kepala desa berusia 34 tahun itu pun ditangkap.

Polisi menangkap kepala desa D, Jumat (18/1/2019) sore. Kepala desa D ditangkap di daerah Kelurahan Penancangan, Cipocok Jaya, Kota Serang. Kepala desa D merupakan Kepala Desa Cireundeu, Kecamatan Petir, Kabupaten Serang.

“Ya, betul. Kami telah melakukan penangkapan terhadap seorang oknum kepala desa yang diduga melakukan tindak pidana peredaran narkoba,” kata Kasubdit III Ditresnarkoba Polda Banten AKBP Thelly Iskandar Muda, Minggu (20/1/2019).

Selain menangkap kepala desa D, polisi juga ikut menciduk dua orang lainnya dalam kasus tersebut. Salah satunya, diketahui merupakan seorang pengusaha berinisial F (31).

Baca Juga: Kalahkan Broner, Manny Pacquiao Pertahankan Sabuk Welter WBA

Ketiganya ini ditangkap lantaran diduga telah melakukan transaksi narkoba jenis sabu. Dalam penggeledahan, polisi menemukan satu paket klip bening berisikan sabu-sabu yang bungkus dalam kemasan cokelat chocolatos.

Meskipun demikian, penyidik belum mau memberikan informasi secara rinci terkait penangkapan oknum kepala desa itu. Sebab, polisi baru akan melakukan gelar perkara untuk menentukan status ketiga orang yang diduga terlibat kasus peredaran narkoba tersebut.

“Kami belum bisa memastikan kasus tersebut, karena yang bersangkutan belum kami tetapkan sebagai tersangka. Sementara ini, yang bersangkutan masih kami amankan. Nanti setelah gelar perkara, baru kami bisa pastikan statusnya seperti apa,” ujar Thelly.

Jika polisi resmi menyematkan status tersangkat terhadap ketiganya, mereka terancam dijerat dengan pasal 114 ayat (1) sub Pasal 112 ayat (1) lebih sub Pasal 127 ayat (1) huruf (a) Undang-undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika. Ancaman hukuman penjara maksimal 20 tahun dan denda di atas Rp 10 miliar. (Bantennews.co.id)

Baca Juga: Sabun Dagangan Diborong Jokowi Rp 2 M, Eli: Uangnya Buat Berangkat Umrah

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI