Suara.com - Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) resmi melepas 138 relawan yang akan bertugas jemput bola perekaman dan pencetakan kartu KTP elektronik.
Para relawan tersebut akan diberangkatkan ke beberapa daerah pelosok yang tersebar di Indonesia.
Relawan ini diterjunkan untuk mengejar target kepemilikan KTP elektronik di Indonesia saat ini. Pasalnya perekaman KTP elektronik di seluruh Indonesia baru mencapai 97,21 persen.
Para relawan tersebut direncanakan akan berangkat hari ini, Minggu (20/1/2019).
Baca Juga: Sabun Dagangan Diborong Jokowi Rp 2 M, Eli: Uangnya Buat Berangkat Umrah
"Hari ini ada 138 relawan yang akan kita berangkatkan menuju 86 titik layanan yang terbagi di 5 provinsi dan 26 kabupaten/kota," ujar Dirjen Dukcapil Kemendagri Zudan Arif Fakrulloh di kantor Dukcapil Kemendagri, Pasar Minggu, Jakarta Timur, Minggu (20/1/2019).
Ke 138 relawan ini berasal dari lima kota yang tingkat kepemilikan KTP elektroniknya sudah mencapai 95 persen.
Dirinya pun berterimakasih kepada Pemerintah Provinsi setempat yang mau mengirimkan tim relawannya.
"Terima kasih kepada Bapak Gubernur Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, DIY dan Kalimantan Selatan yang sudah mengirimkan relawannya untuk berangkat," terangnya.
Nantinya para relawan akan diterjunkan ke wilayah Papua, Papua Barat, Sulawesi Barat, Maluku dan Maluku Utara. Kelima daerah ini merupakan wilayah dengan kawasan kepemilikan KTP elektronik di bawah 85 persen.
Baca Juga: Disaksikan Istri dan Ridwan Kamil, Jokowi Ikut Cukur Rambut Massal di Garut
"Provinsi Sulawesi Barat yang baru terekam mencapai 77,8 persen, Maluku 79,95 persen, Maluku Utara 79,44 persen, Papua Barat itu 64,18 persen dan Papua 37,98 persen," lanjut Zudan.
Tiap titik layanan nantinya akan ditempati oleh empat relawan yang akan melayani pembuatan KTP elektronik. Keempat relawan tiap titik sudah dibekali peralatan lengkap untuk menunjang pembuatan KTP elektronik dengan cepat.
Sehingga semuga warga yang ingin membuat KTP elektronik dari yang berumur 17 tahun atau yang sudah pernah menikah bisa terfasilitasi dengan baik.
"Hasil evaluasi kita 60-70 persen perekaman sudah bisa dicetak 30 menit hingga satu jam. Jadi Saya minta tim yang sudah bisa dicetak langsung di cetak dan dibagikan," terangnya.