Lelaki 80 Tahun di Kalteng Hilang Misterius Usai Salat Magrib di Rumah

Bangun Santoso Suara.Com
Sabtu, 19 Januari 2019 | 10:30 WIB
Lelaki 80 Tahun di Kalteng Hilang Misterius Usai Salat Magrib di Rumah
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Seorang laki-laki bernama Hatrani alias Ganto berusia 80 tahun warga Desa Trinsing RT 06, Kecamatan Teweh Selatan, Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah, tidak diketahui keberadaannya sudah sebulan ini.

"Sampai hari ini ayah saya tidak diketahui sudah dalam sebulan atau memasuki hari yang ke-30 belum tahu keberadaanya," kata Ali Mirhan, salah satu putra Ganto, di Muara Teweh, Sabtu (19/1/2019).

Menurut Ali, orang tuanya itu sudah tidak diketahui sejak 21 Desember 2018 sekitar pukul 17.45 WIB atau setelah Salat Magrib ketika adik saya perempuan mau memberinya makan, dia tinggal serumah dengan adik perempuannya bernama Rusidah dan ipar serta anak-anak. Kondisi ayahnya sudah mulai pikun, namun masih bisa berjalan ke rumah tetangga terdekat.

Upaya pencarian dengan berbagai tujuan dengan mendatangi sejumlah tempat dan cara sudah dilakukan, namun hingga sekarang belum ada kabarnya.

Baca Juga: Mabuk Miras Oplosan, Suwarno Nyungsep Nabrak Pohon Johar Lalu Tewas

"Kami dan keluarga lainnya juga bingung kemana lagi mencari ayah, namun kami tetap bersabar dan menyerahkan sepenuhnya kepada Allah SWT, semoga orang tua kami tetap dalam lindunganNya," ucap Ali, berharap.

Dia menjelaskan upaya pencarian dengan menghubungi kerabat lainnya dan desa terdekat bahkan pencarian sudah dilakukan dari desa terdekat, seperti Desa Bintang Ninggi II, Kecamatan Teweh Selatan dan Kandui, Kecamatan Gunung Timang serta sampai Puruk Cahu, Kabupaten Murung Raya.

"Pencarian juga sampai menyusuri Sungai Inu (anak Sungai Barito) yang merupakan batas wilayah Desa Bintang Ninggi dengan Desa Butong, namun tetap tak membuahkan hasil," tutur Ali yang juga PNS pada Bidang Peternakan Dinas Pertanian Barito Utara ini.

Ali menjelaskan, untuk pencarian di Desa Trinsing dan sekitarnya dia sudah pesimistis, karena hampir semua semak dan hutan sudah dicari berulang-ulang namun juga tidak ada.

"Bahkan kalau ayahnya telah meninggal di semak-semak tentunya mengeluarkan bau, namun tidak mencium bau yang tidak sedap di sekitar desanya," kata dia.

Baca Juga: Waspada, Malam Minggu di Jakarta Bakal Berselimut Hujan dan Petir

Pencarian laki-laki yang ditinggal istrinya karena meninggal dunia sejak dua tahun lalu dan memiliki anak empat orang, cucu 17 orang dan buyut enam orang ini, tetap dilakukan dirinya dan keluarga lainnya bahkan juga dengan bantuan "orang pintar".

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI