Saat itu Hashim sempat menolak Jokowi dipasangkan oleh Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang dibawa oleh Prabowo lantaran Ahok pernah menghinanya. Di sini Prabowo bekerja keras untuk meyakini Hashim kalau Ahok pantas mendampingi Jokowi di Pilkada DKI 2012.
"Baik Ahok maupun pak Jokowi tidak didukung oleh pengusaha manapun, murni dari pak Hashim dari kantong pak Hashim sendiri," ujarnya.
Karena itu Nicholay menegaskan kalau Jokowi berbohong dengan menyebut tidak ada biaya politik di balik perjalannya menjadi kepala daerah. Bahkan Nicholay berani mengungkapkan kalau biaya politik yang dihabiskan Hashim demi kemenangan Jokowi mencapai ratusan miliar.
Nicholay malah kecewa melihat Jokowi tidak menunjukan rasa terima kasihnya kepada Hashim karena telah diberikan jalan hingga bantuan untuk menjadi Gubernur DKI Jakarta.
Baca Juga: Serang Satpam, Polisi Tetapkan Pemilik Anjing Pitbull Sebagai Tersangka
Selain itu, kata Nicholay, Hashim kecewa dengan Jokowi karena telah berbohong saat ditanya soal isu maju sebagai presiden ketika masih menjabat sebagai Gubernur.
"Angkanya duit kalkulasi pokoknya diatas Rp 100 miliar. Jokowi yang minta karena nggak ada biaya dia. Kalau dia katakan tanpa biaya, bohong itu. Untuk biaya kampanye hingga jadi gubernur. Nggak ada timbal baliknya dan pak Hashim gak minta. Ketika Jokowi jadi gubernur tidak ada timbal balik apapun," tuturnya.
"Pak Hashim kecewa dong. Gimana sih dikhianati ketika sudah jadi gubernur dan presiden, tidak ada ucapan maaf, apresiasi pun tidak. Tidak ada minta izin atau minta maaf," pungkasnya.