Mozaik Jalan Diklaim Mirip Salib, Segerombolan Orang Solo Gelar Demo

Reza Gunadha Suara.Com
Jum'at, 18 Januari 2019 | 16:53 WIB
Mozaik Jalan Diklaim Mirip Salib, Segerombolan Orang Solo Gelar Demo
Motif ruas jalan koridor di titik nol kilometer tepat di depan Balai Kota Surakarta, yang diklaim sekelompok orang berbentuk salib. [dok.Diskominfo]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sekelompok orang yang mengatasnamakan Lembaga Umat Islam Surakarta, melakukan aksi damai menolak salibisasi Kota Solo, Jumat (18/1/2019).

Pasalnya, mereka mengklaim motif ruas jalan koridor di titik nol kilometer tepat di depan Balai Kota Surakarta, berbentuk salib.

Pimpinan Humas Dewan Syariah Kota Surakarta (DSKS) Endro Sudarsono yang ikut dalam aksi tersebut, mengatakan desain baru koridor Jalan Jenderal Soedirman Surakarta, tampak seperti salib.

"Awalnya kami tahu dari Instagram. Di situ ribut warganet mempersoalkan ini. Kami akhirnya menyatakan sikap," katanya seperti diberitakan Antara.

Baca Juga: Yusril: Jokowi Kasihan Lihat Kondisi Kesehatan Baasyir

Terkait hal itu, oleh Pemkot Surakarta ia diminta untuk melakukan koordinasi dengan beberapa pihak, di antaranya Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan perwakilan Keraton Surakarta.

Ia mengatakan berdasarkan koordinasi tersebut, diperoleh hasil konblok memanjang ke arah selatan yang warnanya sama dengan persegi empat di titik nol kilometer diputus, sehingga hanya terlihat persegi empat berbentuk arah mata angin.

"Sebetulnya persegi ini berupa delapan arah mata angin. Menurut Gusti Puger dari Keraton Surakarta ini sesuai dengan filosofi arah mata angin," katanya.

Pada kesempatan tersebut, Ketua MUI Surakarta sekaligus Ketua Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) Surakarta Subari mengatakan, desainer gambar koridor tersebut merupakan orang Muslim.

Karenanya, tidak ada niatan sedikitpun untuk menciptakan gambar salib. "Tadi sudah ada pertemuan, Gusti Puger sudah meminta agar delapan penjuru mata angin dibuat sama besar. Jadi bukan empat penjuru berukuran besar dan empat berukuran kecil. Usulan-usulan ini sudah disampaikan kepada Pemkot Surakarta dan ini untuk kenyamanan Kota Surakarta," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI