Suara.com - Tim Prabowo Subianto - Sandiaga Uno mengkritik langkah Presiden Joko Widodo atau Jokowi bebaskan Abu Bakar Baasyir, gembong teroris. Sebab itu bertolak belakang dengan janji Jokowi membasmi terorisme.
Hal itu dikatakan Juru Debat Badan Pemenangan Nasional (BPN) Sodik Mudjahid, saat berbincang dengan Suara.com, Jumat (18/1/2019). Sodiq heran dengan keputusan Jokowi membebaskan terpidana terorisme Abu Bakar Baasyir.
Sodik mengungkapkan bahwa pembebasan Abu Bakar tidak sesuai dengan ucapan Jokowi terkait dengan terorisme. Menurut Sodik, apabila Abu Bakar tidak bersalah, mengapa tidak sedari awal Jokowi membelanya.
"Katanya Jokowi mau membasmi teroris dan terorisme. Tapi orang yang sudah terbukti versi pengadilan, teroris malah dibebaskan padahal masih tersisa 6 tahun," kata Sodik kepada Suara.com, Jumat (18/1/2019).
Baca Juga: Setelah Bebas, Abu Bakar Baasyir Akan Menetap di Kampung Halaman Jokowi
Sodik enggan memberi komentar apabila pembebasan Abu Bakar yang dilakukan Jokowi mengandung unsur kepentingan politik terkait dengan Pemilihan Presiden 2019. Akan tetapi Sodik berharap kalau pembebasan tersebut tidak hanya berlaku sampai Pilpres 2019 saja.
"Mudah-mudahan setelah tanggal 17 April Abu Bakar Baasyir tidak ditangkap dan tidak dimasukan lagi ke dalam penjara dengan berbagai alasan," pungkasnya.
Untuk diketahui, Presiden Joko Widodo atau Jokowi bebaskan Abu Bakar Baasyir, terpidana terorisme. Padahal Abu Bakar Baasyir masih harus menjalankan hukuman penjara selama 6 tahun.
Abu Bakar Ba'asyir sudah 9 tahun mendekam di penjara. Terkini, Abu Bakar Baasyir mendekam di Lapas Gunung Sindur, Bogor, Jawa Barat.
Baca Juga: Sama seperti Ahok, Abu Bakar Ba'asyir Bakal Bebas dari Penjara Pekan Depan