Suara.com - Watak Joko Widodo atau Jokowi dinilai terlihat ototiter setelah debat capres - cawapres atau debat Pilpres 2019, Kamis (17/1/2019) malam kemarin. Calon Presiden pasangan Maruf Amin itu pun dinilai kasar dan keras.
Penilaian itu disampaikan Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo - Sandiaga, yang juga politisi Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean. Ferdinand menilai debat perdana capres - cawapres semalam menunjukan karakter asli masing-masing capres - cawapres.
Ferdinand mengungkapkan bahwa hasil dari debat perdana capres - cawapres yang dilaksanakan di Hotel Bidakara, Jakarta, Kamis malam itu belum memperlihatkan gagasan dari kedua pasangan calon (paslon). Malah keduanya menyuguhkan karakter pribadi.
"Jokowi ternyata agresif, kasar, keras dan punya watak otoriter yang bisa kita baca dari kalimat penutupnya yang menyerang dan provokatif serta dari pertanyaannya terkait Gerindra (partai yang dipimpin Prabowo)," ungkap Ferdinand saat dihubungi wartawan, Jumat (18/1/2019).
Baca Juga: Debat Pilpres 2019, Tim Prabowo: Mata Jokowi - Maruf Selalu Contek Kertas
Sementara paslon nomor urut 02, Prabowo dan Sandiaga Uno menunjukkan karakter yang lebih lembut ketimbang Jokowi yang kerap menyerang Prabowo dengan isu-isu bahkan di luar pemerintahan. Ferdinand menilai kalau keduanya tidak menunjukan keagresifannya meskipun diserang Jokowi.
"Bagi saya debat pertama ini belum menunjukkan gagasan kedua paslon tapi baru menunjukkan karakter kedua paslon," ujarnya.
"Jokowi kasar, keras, agresif menyerang dan berwatak otoriter, dan Prabowo kebalikannya, santun dan ramah serta penuh senyum dan hangat kepada semua," pungkasnya.