Jokowi: Bedakan Penegakan Hukum dan Pelanggaran HAM

Kamis, 17 Januari 2019 | 21:22 WIB
Jokowi: Bedakan Penegakan Hukum dan Pelanggaran HAM
Debat capres - cawapres sesi pertama. (Suara.com/Muhaimin)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pasangan capres - cawapres nomor urut 01 Joko Widodo atau Jokowi - Ma'aruf Amin menilai masyarakat harus bisa membedakan pelanggaran HAM dan penindakan hukum. Hal itu diminta Jokowi saat menjawab pertanyaan soal tema Hak Asasi Manusia dan penindakan hukum yang kerap menjadi perdebatan di masyarakat.

"Misal kalau ada tersangka korupsi ditahan, itu bukan pelanggaran HAM. Itu adalah prosedur hukum, itu harus dilakukan oleh aparat misalnya agar tersangka tidak menghilangkan barang bukti dan melarikan diri," kata Jokowi pada sesi kedua debat capres - cawapres 2019 di Hotel Bidakara, Pancoran, Jakarta Selatan, Kamis (17/1/2019).

Mennurut Jokowi, jika ada kejanggalan dalam prosedur penegakan hukum, masyarakat bisa mengajukan tuntutan lewat pra-peradilan.

Sementara Calon Wakil Presiden 01 Ma'aruf Amin tidak menyatakan pendapatnya tentang hal tersebut. Ia hanya mengamini pernyataan Jokowi.

Baca Juga: Java Jazz Festival 2019 Usung Tema Broadway dan Motown

"Cukup, sudah cukup, saya mendukung pernyataan Pak Jokowi," jawab Ma'aruf singkat.

Debat capres - cawapres itu dihadiri oleh petinggi partai politik. Dalam debat capres - cawapres itu, Prabowo - Sandiaga mengenakan pakaian jas biru dongker plus dasi merah dan celana biru dongker serta peci.

Sementara Jokowi - Maruf Amin mengenakan pakaian serta putih. Khusus Maruf Amin mengenakan sarung.

Debat pertama mengusung tema soal hukum, hak asasi manusia (HAM), tindak pidana korupsi, dan terorisme. Moderator debat adalah Ira Koesno dan Imam Priyono.

Baca Juga: Pendukung Jokowi Nobar Debat Pilpres, Jalan Proklamasi Macet Total

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI