Kemudian, Bima mengambil ponsel dari ajudannya untuk menelpon Zudan. Dalam percakapan tersebut, Bima menggunakan pelantang suara atau mode loudspeaker di ponsel agar bisa terdengar awak media.
"Assalamualaikum Pak Dirjen, izin berbicara sebentar, boleh? Biasa SOS blanko lagi, Pak Dirjen. Kira-kira kita butuh 70 ribu keping" kata Bima saat berbincang dengan Zudan melalui sambungan telepon.
Zudan pun menjawab bahwa ketersediaan blanko e-KTP di Kemendagri cukup banyak. "Silahkan Pak Bima, ambil saja di kantor. Banyak," jawab Zudan.
Mendapatkan jawaban itu, Arya Bima lalu kembali memarahi petugas lantaran alasan yang diutarakan tidak sesuai dengan fakta dari Kemendagri.
Baca Juga: Harbin Fashion Week 2019, Pesona Tren Mode Busana Musim Dingin di China
"Saya sering mendapat keluhan dari warga soal e-KTP lama dan ada dugaan pungutan liar dalam pembuatannya supaya cepat. KTP lama sering saya jelaskan blankonya susah. Makanya di sini tadi langsung saya telepon. Ternyata ada, tinggal diambil. Saya tegur Disdukcapil, kalau kurang lapor ke saya. Susah amat, sih. Kan malu kita menyalahkan pusat terus, tapi ternyata kita yang lambat," tegasnya.
Ia menambahkan, jika masih ada petugas yang menjawab blanko e-KTP kurang kepada warga, maka dirinya tak segan untuk melakukan mutasi besar-besaran di tubuh Disdukcapil Kota Bogor.
"Jadi, selesai masalah blanko. Jika ada lagi alasan mengenai blanko, saya akan mutasi besar-besaran di Disdukcapil semuanya. Berarti mereka nggak mampu bekerja. Besok akan diambil 70 ribu blanko sesuai kebutuhan di sini. Harus cepat diberikan kepada warga yang sudah menunggu lama. Kalau enggak siap, saya akan rombak semuanya di sini," tandasnya.
Kontributor : Rambiga
Baca Juga: Pertamina Laksanakan Lifting Perdana Minyak Mentah Chevron di Blok Rokan