Untuk diketahui, Rusli Khusmin diterbangkan dari Indonesia untuk konferensi pers di Lake View Club Subang Jaya, Kuala Lumpur—dekat dengan lokasi di mana pesawat MH370 berangkat ke tujuannya di Beijing.
Rusli bersumpah di bawah Alquran dan menyerahkan bukti yang mendukung klaimnya. Termasuk navigator GPS yang dia gunakan untuk merekam koordinat tempat di mana dia percaya MH370 jatuh.
Data yang diberikan oleh Rusli kemudian diberikan kepada LSM Malaysia CASSA, yang akan meneruskan informasi tersebut kepada Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad.
Pemerintah Malaysia telah secara resmi menghentikan penyelidikan atas insiden tersebut, setelah bertahun-tahun gagal dalam upaya menemukan lokasi kecelakaan yang sulit dipahami.
Baca Juga: Teknologi Semakin Maju, Masih Banyak Masyarakat Tertipu saat Belanja Online
Awal tahun ini, para pejabat mengakui bahwa puing-puing pesawat tersapu di sebuah pantai di Madagscar 'kemungkinan besar' berasal dari pesawat MH370.
Lima keping reruntuhan diserahkan kepada pihak berwenang di kantor pusat Kementerian Transportasi Malaysia di Putrajaya pada akhir November 2018.
Sebuah laporan dari Tim Investigasi Kecelakaan MH370 mengatakan, sebagian besar puing-puing baru yang ditemukan berasal dari pesawat terbang dan panel itu milik Boeing 777, dan “kemungkinan besar MH370”.
Sementara pemburu puing Blaine Gibson, yang menemukan banyak puing-puing pesawat diduga MH370, mengatakan bahwa "Penduduk setempat memberi tahu saya ada lebih banyak potongan puing yang tersapu, tetapi mereka membutuhkan Malaysia untuk menawarkan hadiah".
Baca Juga: Video Nikita Mirzani Sindir Perempuan yang Dinikahi Siri Sajad Ukra