Jelang Debat Capres, Kepala BNPT Beri Masukan Kepada Jokowi Soal Terorisme

Kamis, 17 Januari 2019 | 13:30 WIB
Jelang Debat Capres, Kepala BNPT Beri Masukan Kepada Jokowi Soal Terorisme
Kepala BNPT Suhardi Alius. (Suara.com/Walda)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Suhardi Alius mengaku sudah memberikan masukan kepada Presiden Joko Widodo atau Jokowi untuk perisiapan debat capres Kamis malam nanti. Mengingat, salah satu tema debat sesi pertama yang akan digelar di hotel Bidakara itu adalah terorisme.

Suhardi memberi masukan kepada Jokowi jika Indonesia sudah menjadi role model dalam penanganan terorisme di mata internasional. Hal itu dikatakannya saat menghadiri acara Rapat Kerja dan Penandatanganan Perjanjian Kinerja Tahun 2019 di Hotel Grand Sahid, Jakarta Pusat, Kamis (17/1/2019).

"Kita sudah beri masukan apa yang kita kerjakan selama ini. Bahkan kita menjadi role model, Indonesia menjadi role model," ujar Suhardi.

Menurut dia, Indonesia menjadi role model dalam penanganan teroris karena mengedepankan cara soft approaching atau pendekatan secara halus. Cara ini dinilai berhasil karena tidak hanya mengandalkan cara penindasan terorisme secara militer.

Baca Juga: Ngaku Sudah Biasa, Ahmad Dhani Siap Hadapi Persidangan Ujaran 'Idiot'

"Bahwa pendekatan tidak hanya pendekatan tunggal bisa hard approach, tapi juga soft power. Soft power approach itu lah yang mengemuka di Indonesia dan menjadi role model," jelasnya.

Pendekatan secara halus ini salah satunya meliputi deradikalisasi dan sosilaisasi melalu pendidikan. Tentunya hal tidak bisa dilakukan dengan BNPT semata, melainkan harus merangkul kementerian dan lembaga terkait.

"Kita mengidentifikasi hulu masalah, jangan bermain di hilir terus. Apa yang menyebabkan terorisme itu yang kita garap, kita sinergikan dengan kementerian dan badan terkait," terangnya.

Sementara itu, Menkopolhukam Wiranto membenarkan pentingnya sinergitas antara lembaga terkait dalam menanggulangi terorisme. Dengan ditekannya peredaran terorisme di masyarakat dapat berpengaruh dengan kemanan dan sistem politik negara.

"kita sekarang harus mempertahankan stabilitas politik dan kemanan. Karena ada korelasinya keamanan nggak beres, politik nggak beres," kata Wiranto.

Baca Juga: Remaja Hobi Remas Alat Vital Cewek Cantik di Jalanan, Ini Akibatnya

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI