Debat Capres 2019 akan Dijaga 2.000 Personel Gabungan

Rabu, 16 Januari 2019 | 15:34 WIB
Debat Capres 2019 akan Dijaga 2.000 Personel Gabungan
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono (Suara.com/Walda)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol. Argo Yuwono mengatakan, pihaknya akan melakukan pengamanan saat debat Capres dan Cawapres 2019. Sebanyak 2.000 personel gabungan TNI-Polri akan diterjunkan yang akan terbagi dalam empat lapis pengamanan di lokasi debat yang bakal digelar Kamis (17/1/2019) esok.

"Kita hampir 2.000 personel gabungan TNI-Polri yang sudah kita siapkan melakukan pengamanan debat capres tersebut, itu dari jalur dilalui ke tempat lokasi," kata Argo di Polda Metro Jaya, Rabu (16/1/2019).

Argo menjelaskan, pengamanan 4 lapis tersebut meliputi jalur-jalur yang akan dilalui pasangan capres-cawapres menuju lokasi debat. Hanya saja, khusus untuk Capres nomor urut 01, Joko Widodo (Jokowi), pengamanan akan dilakukan oleh Pasukan Pengaman Presiden (Paspampres).

"Di lokasi kita bagi 4 ring, pertama untuk ruangan debat. Contohnya nanti yang datang presiden itu yang amankan Paspampres. Di luar gedung, artinya di luar ruangan itu ring 2, pihak kepolisian dengan TNI berjaga di sana," jelasnya.

Baca Juga: Jual 2 Kg Sabu, Mantan Pacar Syahrini Terancam Hukuman Mati

"Ring 3 di luar gedung, ada tempat parkir basement. Ring 4 di luar lokasi acara debat ada Lantas (polisi lalu lintas), ada Sabhara yang ada di ring 4," sambung Argo.

Untuk itu, Argo mengimbau kepada masing-masing pendukung untuk tertib saat debat berlangsung. Bagi para pendukung agar tak membawa barang-barang yang dilarang seperti senjata tajam dan lain-lainnya.

"Tentunya yang masuk ruangan ada 100 orang pendukung per pasangan. Jadi ada 200 orang. Kita berharap di luar dukungan di ruangan, kita harap kalau ada dukungan lain yang datang ke Bidakara kita harap ada ketertiban menjaga kegiatan tersebut agar kegiatan itu aman dan lancar. Karena Jakarta adalah Ibu Kota negara, negara asing akan melihat proses demokrasi kita. Akan berpengaruh ke investor," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI