Penjelasan Gerindra Soal Prabowo dan Kasus Penculikan Aktivis 98

Rabu, 16 Januari 2019 | 11:17 WIB
Penjelasan Gerindra Soal Prabowo dan Kasus Penculikan Aktivis 98
Calon Presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto. (Suara.com/Ria Rizki)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketua DPP Partai Gerindra Sodik Mudjahid mengatakan, Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto bisa saja membongkar kasus penculikan aktivis 1998. Apabila Prabowo terpilih menjadi presiden, maka besar kemungkinan ia akan membuktikan rumor yang selama ini beredar.

Sodik mengungkapkan, selama ini Prabowo mengorbankan dirinya menjadi sosok yang selalu disudutkan terkait dengan penculikan aktivis 1998. Hal itu dilakukan lantaran Prabowo menghormati senior-seniornya di TNI.

"Ya selama ini. PS (Prabowo Subianto) menghormati lembaga TNI dan senior-seniornya, walau mengorbankan dirinya disudutkan terus," kata Sodik kepada Suara.com, Rabu (16/1/2019).

Namun menurut Sodik, apabila Prabowo berhasil menjadi orang nomor satu di Indonesia, bisa jadi kasus tersebut dibongkarnya. Tujuannya ialah agar meluruskan rumor yang selama ini menyerangnya.

Baca Juga: Aris Idol Ditangkap Polisi saat Pesta Sabu dan Minuman Keras

Nama Prabowo tertulis dalam dokumen milik pemerintah Amerika Serikat soal kondisi Indonesia pada 1998 sebagai pihak yang mengetahui penculikan dan penyiksaan aktivis pro demokrasi. Bahkan rumor lainnya banyak yang menyebut kalau Prabowo merupakan dalang utama penyulikan aktivis itu.

"Tapi jika terpilih dan semua rakyat mendesak maka bisa jadi (membongkar kasus penculikan aktivis 1998) agar clear dan seluruh bangsa Indonesia paham apa yang terjadi sesungguhnya," ujarnya.

Sodik mengakui rumor itu hanya merebak tanpa memberikan jawaban pasti terkait siapa saja yang terlibat dalam penculikan aktivis 1998 dan Prabowo sebagai tokoh yang dituduh tidak pernah mengeluarkan suara terkait hal tersebut.

Apabila kasus tersebut benar dibongkar secara adil kalau Prabowo terpilih, justru hal tersebut yang akan membantu Prabowo memulihkan namanya yang selama ini sering disebut otak dalam penculikan aktivis.

"PS (Prabowo Subianto) selama ini diam. Maka jika dibuka dengan sesungguhnya secara fair, maka akan mengukuhkan posisi Prabowo bukan sebagai inisiator penculikan tapi sebagai penerima perintah," pungkasnya.

Baca Juga: Kronologis Tertangkapnya Aris Idol dalam Kasus Narkoba

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI