Bara Semangat Pejuang Kamisan di Tengah Panasnya Tahun Politik

Rabu, 16 Januari 2019 | 11:06 WIB
Bara Semangat Pejuang Kamisan di Tengah Panasnya Tahun Politik
Peringatan 12 tahun Aksi Kamisan. (Suara.com/Stephanus Aranditio)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Aksi Diam Hitam Kamisan yang terdiri dari korban dan keluarga pelanggaran HAM berat di Indonesia sudah berjuang selama 12 tahun menuntut keadilan. Sampai kini mereka masih akan berjuang jelang Pilpres 2019 yang akan digelar 17 April mendatang.

Pada tahun ke-12 perjuangan yang bertepatan dengan Pemilu 2019, pejuang Kamisan melihat tidak ada calon presiden dan calon wakil presiden yang serius berkomitmen menyelesaikan kasus-kasus pelanggaran HAM di Indonesia.

"Komposisi kedua calon kandidat presiden tidak mengakomodir komitmen soal penegakkan dan penyelesaian pelanggaran HAM berat," ujar pejuang Kamisan melalui keterangan tertulis yang diterima Suara.com, Rabu (16/1/2019).

Isu pelanggaran HAM diharapkan menjadi isu yang diutamakan di Indonesia, agar tak terulang kembali kejadian serupa di kemudian hari.

Baca Juga: Aris Idol Positif Gunakan Narkoba Jenis Sabu

"Harusnya kasus pelanggaran HAM berat menjadi prioritas untuk dituntaskan oleh negara sebagai kewajiban," jelasnya.

Meski belum mendapatkan titik terang dari tuntutan mereka, para pejuang Kamisan masih akan terus memperjuangkan keadilan yang mereka inginkan.

"Kami menjaga api ingatan agar tidak padam dan tergerus waktu, itu semangat kami," tegasnya.

Anggota aksi Kamisan yang terbentuk pada 18 Januari 2007 terdiri dari korban dan keluarga korban tragedi Semanggi I, Semanggi II, Trisakti, Tragedi 13-15 Mei 1998, Talangsari, Tanjung Priok dan Tragedi 1965.

Baca Juga: Disekap Pacar, Gadis Ini Disetubuhi 4 Kali dan Rambutnya Digunduli

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI