Diduga Settingan, Habib Minta Jokowi dan Prabowo Abaikan Tes Baca Al Quran

Dwi Bowo Raharjo Suara.Com
Rabu, 16 Januari 2019 | 07:09 WIB
Diduga Settingan, Habib Minta Jokowi dan Prabowo Abaikan Tes Baca Al Quran
Jubir Alumni 212, Habib Novel Bamukmin (Suara.com/Chyntia)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno belum memberikan jawaban resmi atas undangan tes baca Al Quran dari Ikatan Dai Aceh (IDA). Sementara kubu Capres dan Cawapres Jokowi - Ma'ruf Amin menyatakan siap mengikuti tes baca Al Quran usulan IDA.

Terkait itu, Juru bicara Persaudaraan Alumni (PA) 212 Habib Novel Chaidir Hasan Bamu’min menduga usulan tes baca Al Quran untuk kedua pasangan kandidat Capres dan Cawapres di Pemilu 2019 merupakan settingan.

"Saya melihat ini, diduga settingan. Walau sepertinya tujuannya baik dan seharusnya diajukan jauh jauh hari sebelum pencalonan dan itu pun harus masuk dalam agenda KPU sebagai syarat resmi pencapresan," ujar Novel kepada Suara.com, Rabu (16/1/2019).

Novel yang juga Sekjen Koordinator Pelapor Bela Islam (Korlabi) itu menilai usulan Dai Aceh tidak perlu diladeni kedua pasangan Capres dan Cawapres di Pemilu 2019. Pendukung pasangan Prabowo - Sandiaga itu beralasan usulan tersebut bukan syarat resmi yang diajukan KPU selaku penyelenggara pemilu.

Selain itu Novel juga mengaku khawatir jika usulan Dai Aceh dituruti, nantinya ada kelompok lain yang mencoba memberikan tantangan kepada dua kandidat Pilpres.

"Saya rasa ajakan ini nggak perlu diladeni kedua belah pihak. Sehingga nanti siapa saja bisa mengajukan berbagai macam tes yang akhirnya jadi mengada-ngada. Kalau ada yang tes baca Qur'an, boleh juga ada tes bahasa Inggris , tes berlari, serta tes lain-lain," kata dia.

Wakil Ketua Advokat Cinta Tanah Air (ACTA) yang juga anggota FPI itu menyebut di dalam rukun Imam dan Islam seorang muslim tidak masuk wajib bisa baca Al Quran.

"Namun yang terpenting mengimani dan justru prihatin (jika) mereka yang bisa baca Qur'an malah tidak mengamalkan, bahkan tidak mengimani, bahkan murtad, malah menjadi pendukung penista Al Qur'an. Bahkan ada yang melakukan penghinaan Al Quran sepert Guntur Romli (politikus PSI) yang sudah dilaporkan, bahkan tidak ditangkap sampai saat ini," kata dia.

Menurutnya, ia lebih baik memilih orang yang awam tetapi beriman kepada Allah serta mengamalkannya dan taat kepada ulama.

Baca Juga: Hilangkan Masa Depan Anak Sendiri, Aldi Dituntut 14 Tahun Penjara

"Dibanding paham dengan Al Qur'an tapi mengingkarinya bahkan menistakan Al Qur'an," kata Novel.

Ketua Ikatan Dai Aceh (IDA), TGK Marsyuddin Ishak di posko pemenangan Jokowi - Maruf. (Suara.com/M. Yasir)
Ketua Ikatan Dai Aceh (IDA), TGK Marsyuddin Ishak di posko pemenangan Jokowi - Maruf. (Suara.com/M. Yasir)

Alasan Dai Aceh

Usulan tes baca Al Quran kepada calon presiden dan calon wakil presiden di Pilpres 2019 ialah sebagai upaya untuk melawan politik identitas agama. IDA berharap tes baca Al Quran dapat meredam pertikaian akibat politik identitas di Pilpres 2019.

Ketua IDA, TGK Marsyuddin Ishak menuturkan sebelum adanya usulan tes baca Al Quran, sebagai masyarakat dirinya melihat bahwasanya politik identitas sedang dijalankan di kontestasi Pilpres 2019. Bahkan, dirinya menilai Ukhuwah Islamiyah atau persaudaraan antar umat seakan-akan sudah hancur akibat Pilpres 2019.

Jika kedua kandidat Pilpres 2019 mau mengikuti tes baca Al Quran, Marsyuddin berhararap hasil tesnya nanti akan menjadi salah satu gambaran untuk menilai realitas keislaman kedua pasangan calon secara objektif.

"Mungkin dari Aceh inilah yang bisa kami beri untuk meredam pertikaian, meredam saling klaim, saling mengkafirkan," ucap Marsyuddin di Posko Cemara, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (14/1/2019).

Ketua Ikatan Dai Aceh (IDA) TGK Marsyuddin Ishak. (Suara.com/Ria Rizki)
Ketua Ikatan Dai Aceh (IDA) TGK Marsyuddin Ishak. (Suara.com/Ria Rizki)

Perwakilan IDA Minta Jawaban

Perwakilan Ikatan Dai Aceh pada Senin (14/1/2019), telah menyambangi Posko Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto - Sandiaga Uno dan Posko Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi - Maruf Amin untuk meminta tanggapanya terkait permintaan tes baca Al-Quarn yang diajukan kepada kedua paslon Capres-Cawapres di Pilpres 2019.

Hanya saja, kekinian baru TKN Jokowi - Ma'ruf Amin yang menyatakan kesiapannya untuk memenuhi permintaan tersebut. Sedangkan kubu Prabowo belum memberikan jawaban karena saat perwakilan IDA datang Prabowo dan Sandiaga tengah ada agenda dan kesibukan.

"Hari ini akan kami kirimkan jawaban suratnya secara tertulis dari TKN dengan isi dan substansinya adalah kami siap bersedia untuk mengikuti tes baca Al Quran yang diinisasi oleh ikatan DAI Aceh," kata Wakil Direktur TKN Jokowi - Maruf Amin, Lukman Edy di Posko Cemara, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (14/1/2019).

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI