Suara.com - Gara-gara tidak mau memberitahu password alias kode sandi untuk mengakses telepon selulernya, Dedi Purnama dibakar hidup-hidup oleh sang istri berinisial IC.
Peristiwa tersebut terjadi di rumah mereka, Dusun Montong Bawi, Desa Pandawangi, Kecamatan Jerowaru, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat, Sabtu (11/1) akhir pekan lalu.
Setelah sempat dirawat, lelaki berusia 26 tahun tersebut meninggal dunia, Selasa (15/1/2019). Sementara sang istri dalam sel tahanan kepolisian setempat. Kekinian, tinggal satu anak mereka yang masih kecil seorang diri.
Kapolsek Jerowaru Ipda Abdulrasyid mengatakan, peristiwa itu terjadi pada Sabtu sore sekitar pukul 17.30 WITA.
Baca Juga: Trauma Dilarang ke Toilet Saat Menstruasi, Siswi SMP Enggan Sekolah
“Pelaku marah karena tak tau kode sandi ponsel korban. Akhirnya dia menyiramkan bensin ke tubuh suami dan membakarnya,” kata Abdulrasyid, seperti diberitakan Lombokita—jaringan Suara.com, Selasa (15/1/2019).
Akibat pembakaran itu, Dedi Purnama menderita luka bakar di sekujur tubuh. Ia lantas dilarikan ke puskesmas. Sedangkan IC yang masih berusia 25 tahun dicokok polisi.
Awal tragedi ini adalah saat Dedi sedang memperbaiki genting rumah. Saat itulah IC bertanya mengenai kode sandi ponsel Dedi.
Tapi, Dedi tak mau memberitahukan IC. Ia justru memarahi dan memukul IC. Tidk terima atas kekerasan dalam rumah tangga yang dilakukan suami, IC lantas mengambil bensin di dalam botol dan langsung menyiramkan ke tubuh Dedi.
Tanpa berpikir panjang, IC lantas menyulut korek api ke tubuh Dedi hingga melahap seluruh tubuh lelaki tersebut.
Baca Juga: Pesawat Terpanjang Siap Lepas Landas pada Tahun 2020
“Saat itu, kejadiannya disaksikan warga sekitar. Mereka yang membantu memadamkan api di tubuh korban, dan membawanya ke puskesmas.”