Suara.com - Tepat sepekan berlalu, teka teki pelaku penusukan yang menewaskan siswi SMK bernama Andriana Yubelia Noven Cahya (18) di sebuah gang kecil di Jalan Riau, Kelurahan Baranangsiang, Kecamatan Bogor Timur, Kota Bogor, Jawa Barat masih misteri.
Kepolisian kesulitan untuk mengidentifikasi pelaku penusukan siswi kelas 3 tersebut. Padahal, aksi keji itu sempat terekam oleh kamera pengawas CCTV yang terpasang di sekitar lokasi kejadian.
Meski sudah mengantongi rekaman video CCTV, kekinian pihak kepolisian belum juga mendapatkan titik terang. Kali ini, Suara.com akan mengulas kembali kronologi penusukan tersebut serta sejumlah fakta yang berhasil dihimpun di lapangan.
1. Terekam Kamera CCTV
Baca Juga: Satu Keluarga Duduk Lesehan di Pesawat, Padahal Sudah Bayar Mahal
Aksi penusukan terhadap Noven itu berhasil terekam kamera pengawas CCTV yang terpasang tepat di sekitar lokasi kejadian pada Selasa 8 Januari 2019 lalu. Dalam rekaman tersebut, terlihat seorang pria mondar-mandir sesaat sebelum penusukan terjadi.
Tidak lama kemudian, Noven yang diketahui baru saja pulang sekolah di SMK Baranangsiang terlihat turun menaiki anak tangga menuju ke arah pelaku. Setelah itu, pelaku yang mengenakan kaos tim sepak bola berwarna biru garis hitam dengan celana panjang hitam berjalan perlahan mendekati Noven.
Ketika berpapasan, pelaku langsung menusukan senjata tajam yang dibawanya ke arah dada kiri Noven. Sontak, Noven terhuyung-huyung bersimbah darah dan pelaku berlari ke arah atas tangga.
"Tidak ada yang tahu jelas saat kejadian, karena memang sepi. Tapi dari rekaman CCTV pelaku terlihat seperti sudah menunggu korban, langsung nusuk terus kabur ke atas," kata Deky, salah satu warga saat ditemui Suara.com, Selasa (8/1/2019).
2. Luka Tusuk Sedalam 22 cm
Baca Juga: Pesta Sabu Bareng Dua Cowok di Kos, Nurul Dibekuk Polisi
Luka tusuk yang dialami Noven membuatnya meninggal dunia saat akan mendapat perawatan di rumah sakit terdekat. Hasil visum sementara, diketahui korban mengalami luka tusuk senjata tajam sedalam 22 sentimeter dengan lebar 3 sentimeter di bagian dada kiri atau tepat di jantung Noven.
Bahkan, senjata tajam yang digunakan pelaku masih menancap di tubuh korban saat dibawa ke rumah sakit. Sementara, polisi berhasil menemukan sarung senjata tajam pelaku yang tertinggal di semak-semak.
"Hasil visum, korban meninggal dunia dengan luka tusuk senjata tajam sedalam 22 sentimeter dan lebar 3 sentimeter," ujar Kasubag Humas Polresta Bogor Kota, AKP Yuni Astuti, Selasa (8/1/2019).
3. Korban Diduga Telah Diintai Pelaku
Pelaku penusukan Noven diduga sudah mengintai di sekitar kost-kostan sehari sebelum kejadian. Hal itu dikatakan anak penjaga kost tempat korban tinggal bernama Roja Meylani Putri yang sempat melihat pria mirip dengan pelaku pada Senin 7 Januari 2019.
"Saya kan setiap hari kalau mau sekolah lewat gang itu. Senin kemarin, pas berangkat sama pulang sekolah lihat ada cowok itu. Kemarin juga sama lihat lagi," kata anak dari penjaga indekos korban, Roja Meylani Putri, kepada Suara.com, Rabu (9/1/2019).
Roja pun meyakini bahwa pria tersebut memiliki ciri-ciri yang sama dengan pelaku penusukan dari hasil rekaman kamera pengawas CCTV di lokasi. Namun, ia mengaku tidak mengenal dengan sosok pria tersebut.
"Saya sudah lihat rekaman CCTV-nya, sama kaya cowok yang dari kemarin di gang. Pas tadi pagi saya ketemu cowok itu pakai baju sama seperti di CCTV (biru garis-garis hitam). Dia emang sengaja udah nungguin korban kayaknya," ungkap Roja.
4. Diduga Sakit Hati
Tim gabungan dari Polresta Bogor Kota, Polda Jawa Barat dan Mabes Polri diterjunkan untuk mengungkap kasus ini. Kapolresta Bogor Kota Kombes Pol Hendri Fiuser menduga bahwa kasus penusukan seperti ini pada umumnya bermotif sakit hati atau dendam.
Sedikit banyak sudah ada gambarannya, ini yang sedang kita dalami. Pada umumnya kasus seperti ini ada motif dendam atau sakit hati, korelasinya ke situ," kata Kapolresta Bogor Kota Kombes Pol Hendri Fiuser, di lokasi kejadian, Selasa (8/1/2019) dini hari.
Meski demikian, pihaknya belum dapat memastikan motif di balik pembunuhan sadis tersebut karena pelaku belum tertangkap. Timnya masih bekerja keras berupaya memburu penusuk siswi kelas 3 tersebut.
5. Pintar dan Model Fashion Show di Sekolah
Wali kelas sekaligus guru jahit korban, Endang Tri Astuti mengatakan, gadis yang akrab disapa Noven itu dikenal aktif dan pintar karena selalu mendapatkan rangking 3 besar sejak duduk di bangku kelas 1.
"Dia anaknya pintar, selalu rangking 3 besar dari kelas 1 jurusannya busana butik. Di kelas termasuk yang pintar lah," kata Endang, saat ditemui Suara.com di RS PMI Kota Bogor, Ranu (8/1/2019) dini hari.
Tidak hanya itu, Noven pun juga diketahui sebagai salah satu model fashion show di sekolahnya. Kepintaran dan paras cantiknya membuat Noven banyak dikenal dan disukai oleh teman-temannya.
"Cantik, baik juga, ramah, suka membatu temannya, pintar terus dia juga model fashion show di sekolah. Ya jadi banyak di sukain di sekolah. Enggak nyangka dia jadi korban penusukan begini," ungkap Endang.
6. Curhatan Noven Kepada Sahabatnya
Dua hari sebelum insiden penusukan terjadi, Noven sempat mencurahkan isi hati (curhat) kepada teman sekolah sekaligus teman kostnya bernama Vanessa Aurelia. Kepada Vanessa, Noven bercerita telah putus hubungan dengan pacarnya yang merupakan adik kelas di sekolah mereka bernama Jeremy.
"Hari Minggu sempet curhat ke aku, dia udah putus sama Jeremy. Alasannya enggak boleh pacaran dulu sama ayahnya," kata Vanessa, Kamis (10/1/2019).
Selepas putus, kedua remaja tersebut terlihat baik-baik saja, tidak rasa benci ataupun dendam. Bahkan, satu sama lain masih sering berkomunikasi. Noven juga pernah bercerita jika dia sedang dekat dengan seorang pria yang baru dikenal di Facebook.
"Mantan terakhirnya (Jeremy) juga masih kontak-kontakan sama saya. Setahu saya enggak ada yang aneh, mereka sudah putus tapi baik-baik aja. Kalau yang di Facebook itu, Noven belum pernah ketemu, cuma sekedar chatingan," ungkap Vanessa.
7. Sempat Muncul Pria Inisial S
Polresta Bogor Kota sempat mencurigai seorang pria berinisial S yang diduga menjadi pelaku penusukan Noven. Namun setelah dilakukan pemeriksaan, tidak temukan indikasi bahwa pria tersebut menjadi pelaku.
"Ya betul (S) sudah diamankan, tapi bukan dia pelakunya, sedang dilakukan pendalaman," kata Kapolresta Bogor Kota Kombes Pol Hendri Fiuser, saat ditemui Suara.com di Gedung Kemuning Gading, Kota Bogor, Jawa Barat, Kamis (10/1/2019).
Pria tersebut, kata Hendri, memang sempat sebagai terduga pelaku dalam kasus pembunuhan Noven. Namun, setelah dilakukan pemeriksaan lebih lanjut kecil kemungkinan S sebagai terduga pelaku.
"Kita belum bisa juga katakan dia bukan pelaku, tapi saya katakan kemungkinan dia bukan pelakunya. Karena dari alibi yang dia lakukan, bukti-bukti yang didapat, saksi-saksi yang dihadirkan dia kemungkinan besar bukan dia pelakunya," jelas Hendri.
8. Sebar Sketsa Wajah Pelaku
Dalam waktu dekat, Polresta Bogor Kota akan menyebar sketsa wajah pelaku penusukan Noven. Hal tersebut dilakukan untuk mempermudah pihak kepolisian dalam mengungkap kasus ini.
"Dalam waktu dekat (sketsa wajah pelaku) akan kita sebar, karena masih dibuat," kata Kapolresta Bogor Kota Kombes Pol Hendri Fiuser, di Gedung DPRD Kota Bogor, Jawa Barat, Senin (14/1/2019).
Menurut Hendri, sudah sekitar 18 orang saksi yang diperiksa terkait kasus yang menewaskan siswi kelas 3 SMK tersebut.
"Perekembangan yang signifikan belum ada, tim masih bekerja mencari berbagai kemungkinan. Ada hal-hal yang belum bisa disampaikan ke temen-temen. Proses masih terus berjalan," ucap Hendri.
Kontributor : Rambiga