Amien Rais: Mafia di Zaman Jokowi Sudah Kerja Sama dengan Mafia Global

Selasa, 15 Januari 2019 | 14:31 WIB
Amien Rais: Mafia di Zaman Jokowi Sudah Kerja Sama dengan Mafia Global
Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais. (Suara.com/Ria Rizki)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais menganggap Presiden Joko Widodo atau Jokowi takut melawan mafia. Menurutnya mafia-mafia itu bergentayangan mulai dari tingkat kecamatan hingga pusat.

Amien bahkan sempat membandingkan kepemimpinan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dengan Jokowi.

"Dulu Pak SBY pernah membuat satgas (satuan tugas) mengatasi mafia hukum dengan MK, MA, polisi dan semua kejaksaan. Tapi dua tahun dibubarkan karena mafia lebih kuat. Zaman Pak Jokowi ini lebih ampuh mafianya karena sudah kerja sama dengan mafia global," kata Amien dalam diskusi bertajuk 'Refleksi Malari Ganti Nakhoda Negeri' di Kantor Pusat Sekretariat Nasional (Seknas) Prabowo - Sandiaga, Jalan HOS Cokroaminoto, Jakarta Pusat, Selasa (15/1/2019).

Mantan Ketua MPR itu mengkategorikan ada tiga mafia di era Jokowi. Pertama mafia cebong yang berada di lingkup kecamatan, kabupaten, parkiran, hingga stasiun. Amien menyebutnya mafia tersebut sebagai 'low class'.

Baca Juga: Sekolah Disulap Jadi Gudang Sabu, Tersangka Dibekuk Saat Buang Sampah

Kedua mafia yang berada di ranah kabupaten serta provinsi. Mafia itu, kata Amien, memeras berbagai macam tempat usaha seperti hotel. Sedangkan yang ketiga ialah mafia nasional, yang bergelut di dunia komoditi seperti mafia gula, beras, garam hingga sepak bola.

Selain itu Amien mengatakan banyak mafia berada di balik mega proyek yang dijalankan pada pemerintahan Jokowi. Amien mencontohkan pembangunan kawasan hunian Meikarta, Reklamasi Teluk Jakarta, hingga pembangunan kereta api cepat Bandung - Jakarta yang menghabiskan dana begitu banyak.

"Tidak ada mafia di sana dan pejabat di sana itu impossible, tidak mungkin mustahil. Jadi kenapa mereka berani mengacak tanah gila-gilaan padahal izin belum ada," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI