Fahri Hamzah: Keputusan Prabowo Pilih Sandiaga Bikin Penyerang Mati Kutu

Selasa, 15 Januari 2019 | 11:46 WIB
Fahri Hamzah: Keputusan Prabowo Pilih Sandiaga Bikin Penyerang Mati Kutu
Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah, Rabu (10/10/2018). [Suara.com/Ria Rizki Nirmala Sari]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah menilai Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto tepat memilih sosok Sandiaga Uno sebagai pendampingnya di Pilpres 2019. Sebagai sosok yang modern, Sandiaga mampu membuat penyerang Prabowo mati kutu.

Fahri memahami apabila berbagai serangan yang ditujukan untuk Prabowo bertujuan untuk membingkai mantan Danjen Kopassus itu sebagai sosok yang menyeramkan dan berbahaya. Namun hal itu dapat diredam dengan sosok Sandiaga yang bukan mewakili orang dari kalangan religius.

"Untung calon wakil presiden pilihan @prabowo adalah seorang anak muda @sandiuno yang jejaknya 'modern'. Mencari cara untuk membuatnya nampak radikal dan ekstrem susah sekali. Kecewalah segala rekayasa dan matilah semua jurus. Mati kutu!," tulis Fahri dalam akun Twitternya @FahriHamzah pada Selasa (15/1/2019).

"Tapi saya tahu, seberapa 'serem' dan 'bahaya' Prabowo mau digambarkan. Untung @prabowo memilih @sandiuno yg bukan seorang simbol Islam, bisa habis waktu untuk menjelaskan bahwa tuduhan bahwa ini adalah kombinasi 'nasionalis radikal dan Islam radikal'," sambungnya.

Baca Juga: Selain Antar Pelanggan, Driver Ojol Ini Dipesan untuk Nangkep Curut

Menurutnya apabila Prabowo sebelumnya kekeuh memilih cawapres dari kalangan ulama, maka yang terjadi sekarang ialah pembingkaian sosok nasionalis dan Islamis radikal. Pasalnya, sosok Prabowo sudah sengaja dibingkai dengan sosok yang berbahaya dan seram.

"Kalau kemarin seorang ulama dipaksakan, @prabowo akan dituduh bersekongkol dengan Islam radikal untuk membentuk khilafiah. Lalu rakyat akan ditakutkan bahwa prabowo ditunggangi oleh teroris dan ekstrimis untuk membajak NKRI. Jenderal merah putih itu akan dilumuri fitnah," katanya.

Fahri yang juga menyaksikan pidato kebangsaan yang disampaikan Prabowo Subianto pada Senin (14/1/2018) malam menilai, pidato yang disampaikan Prabowo mengecewakan para pendukung militannya.

Namun menurutnya, Prabowo tidak memiliki kebiasaan balas dendam. Dalam pidato itu, Prabowo dan Sandiaga dinilai memberikan sinyal kalau keduanya masih mau merangkul bahkan musuhnya sekalipun untuk masuk ke dalam pemerintahan.

"Pidato @prabowo malam ini, mungkin mengecewakan pengikut militan. Tapi bagus memberi sinyal bahwa dalam pemerintahannya bersama @sandiuno semua dapat tempat. Bahkan musuh-musuhnya. Itu sejarah Prabowo. Tidak punya kebiasaan balas dendam," pungkasnya.

Baca Juga: Korban Tsunami Selat Sunda Tagih Janji Santunan Uang yang Belum Dikasih

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI