Suara.com - Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo - Ma'ruf Amin komentar Calon Presiden Nomor Urut 02, Prabowo Subianto, yang meminta para relawannya untuk menginap di Tempat Pemungutan Suara (TPS) untuk mengawal penghitungan surat suara, merupakan ide yang konyol.
TKN Jokowi - Ma'ruf mengaku telah memiliki cara yang lebih sistematis dalam melakukan pengawalan terhadap penghitungan surat suara di Pilpres 2019.
Ya, Direktur Relawan TKN Jokowi - Ma'ruf, Maman Immanulhaq mengaku tidak akan mengikuti cara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto - Sandiaga Uno yang menginstruksikan relawannya untuk menginap di TPS.
Baca Juga: TKN Jokowi - Ma'ruf Gelar Nobar Debat Capres di 48 Kecamatan di Jakarta
Maman mengungkapkan pihaknya lebih memilih melakukan pelatihan terhadap relawan, alih-alih ,engharuskan mereka menginap di TPS.
"TPS itu dijaga bukan hanya dengan piknik, kayak nggak ada kerjaan aja. Kita melakukan pelatihan bagaimana pengawalan suara," celoteh Maman di Posko Cemara, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (14/1/2019) malam.
Berkenaan dengan itu, Maman mengungkapkan jika TKN Jokowi - Ma'ruf telah menyiapkan suatu aplikasi pemantau pemungutan surat suara di setiap TPS. Berdasarkan aplikasi tersebut, kata Maman, nantinya akan diketahui apabila terjadi indikasi kecurangan.
"Kita sudah menyiapkan beberapa aplikasi yang disiapkan oleh relawan. Sehingga, kita satu TPS sudah kita setorkan berapa hasilnya dan sudah terdeteksi mana yang melalukan kecurangan," terangnya.
Seperti diketahui, Prabowo Subianto sebelumnya meminta relawan pendukungnya untuk mengerahkan seluruh kekuatan saat proses pencoblosan hingga perhitungan suara di Pilpres 2019. Prabowo bahkan meminta relawannya untuk menginap di TPS saat hari pencoblosan 17 April mendatang.
Baca Juga: Pelatih Anyar Persib Pertimbangkan Rekrut 3 Pemain Asia