Suara.com - Puluhan keluarga korban teror bom Thamrin yang tergabung dalam komunitas Sahabat Thamrin melakukan aksi peringatan tiga tahun mengenang tragedi bom Thamrin yang terjadi pada 14 Januari 2016 silam.
Dalam aksinya mereka menyebarkan pesan perdamaian dalam keberagaman.
Juru bicara Sahabat Thamrin, Dwi Siti Rhomdoni mengajak masyarakat untuk tetap menjaga persatuan NKRI demi menciptakan kedamaian negara terlebih tahun 2019 ini adalah tahun politik yang rentan terhadap perpecahan.
"Kami mengajak masyarakat untuk sadar bahwa perbedaan adalah rahmat, kelebihan bangsa ini adalah keberagaman, itu yang kita sebut Bhineka Tunggal Ika," kata Dwi Siti di lokasi meledaknya bom Thamrin, Sarinah, Jakarta Pusat, Minggu (13/1/2019).
Baca Juga: Dipaksa Layani 8 Lelaki Seharian, Kemaluan Gadis 14 Tahun Bengkak
Peringatan tiga tahun tragedi bom Thamrin digelar dengan aksi kampanye damai bertajuk Menerima Perbedaan untuk Merayakan Kebersamaan dan Perdamaian.
Aksi ini dilakukan saat hari bebas kendaraan bermotor atau car free day (CFD) di persimpangan Sarinah, Jalan MH Thamrin, Jakarta Selatan atau lokasi sekitar peristiwa bom Thamrin terjadi.
Sahabat Thamrin sendiri adalah komunitas korban bom terorisme yang terjadi pada 14 Januari 2016 lalu, anggotanya terdiri dari 14 orang keluarga korban dan korban yang selamat.
Mereka tergabung dalam Yayasan Penyintas Indonesia yang didalamnya terdapat keluarga korban bom dari berbagai daerah di Indonesia seperti korban bom Bali dan bom JW Marriot, Jakarta.
Baca Juga: Memilukan, Bayi 4 Bulan Meninggal karena Diberi Nasi