Suara.com - Dahnil Anzar Simanjuntak, Koordinator Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional Prabowo Subianto – Sandiaga Uno, menganggap polisi yang menduga dirinya terlibat penyebaran informasi hoaks 7 kontainer surat suara tercoblos di Tanjung Priok, sebagai lelucon.
Dugaan tersebut muncul setelah akun Twitter pribadi Dahnil, @Dahnilanzar, dicolek akun @chiecilihie80 milik salah satu tersangka penyebar hoax berinisial MIK.
Cuitan MIK itu berisikan informasi hoaks adanya 7 kontainer surat suara yang telah tercoblos di Tanjung Priok.
"Siapa pun di Twitter bisa mencolek,” kata Dahnil di kawasan Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Sabtu (12/1/2019).
Baca Juga: Gisel - Mischa Chandrawinata Pacaran? Jessica Mila : Aku Belum Tanya
Karenanya, Dahnil menilai dugaan keterlibatan dirinya dalam menyebar hoaks terkait Pilpres 2019 adalah kekonyolan.
"Saya enggak tahu, ya silakan. Kalau di Twitter siapa pun bisa mencolek saya. Akun apa pun yang bermaksud baik atau jahat, bisa mencolek saya. Bahkan Pak Jokowi juga suka dicolek-colek. Kok giliran saya dicolek, dipersalahkan. Saya tak tahu kekonyolan apa lagi ini.”
Untuk diketahui, polisi sedang mendalami dugaan keterlibatan Dahnil dalam kasus penyebaran hoaks.
Penelusuran itu dilakukan setelah polisi menemukan fakta baru dari penangkapan guru berinsial MIK (38).
Baca Juga: Valentino Rossi anggap Orang ini Akan Jadi 'Masalah' buat Yamaha
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengatakan, muncul nama Dahnil Anzar Simanjuntak terkait cuitan hoaks yang diunggah melalui akun Twitter pribadi MIK atas nama @chiecilihie80.