Tabloid Obor Rakyat Mau Beredar Lagi, Timses Jokowi: Dulu Saja Enggak Laku

Jum'at, 11 Januari 2019 | 19:11 WIB
Tabloid Obor Rakyat Mau Beredar Lagi, Timses Jokowi: Dulu Saja Enggak Laku
Tabloid Obor Rakyat. (Antara/Syaiful Arif)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo atau Jokowi - Ma'ruf Amin tak khawatir terkait rencana penerbitan kembali Tabloid Obor Rakyat yang sempat membuat gaduh Pilpres 2014. Wacana akan terbitnya tabloid tersebut disampaikan langsung pemimpin redaksi Setiyardi Budiono setelah bebas dari penjara.

Sekretaris TKN Jokowi - Ma'ruf Amin, Hasto Kristiyanto menyebut Tabloid Obor Rakyat yang sempat menyebarkan berita bohong alias hoaks kepada Joko Widodo itu terbukti tidak laku di Pilpres 2014.

"Dulu saja kan enggak laku di 2014. Jadi ngapain diributkan," kata Hasto di JI-Expo Kemayoran, Jakarta Pusat, Jumat (11/1/2019).

Pada kesempatan yang sama, politisi PDI Perjuangan Ganjar Pranowo mengungkapkan akan menggerakan para kader banteng sebagai mata dan telinga partai guna memantau rencana penerbitan kembali Tabloid Obor Rakyat.

Baca Juga: Puting Beliung di Rancaekek Hebohkan Warganet

Gubernur Jawa Tengah itu mengungkapkan kader-kader partai akan menyatukan barisan untuk mengawasi serangan hoaks.

"Kader dikumpulkan agar mereka menjadi mata partai, telinga partai, dalam tingkat gerakan akan menjadi otot partai," ucapnya.

Meski demikian Ganjar tak terlalu menyoal terkait rencana penerbitan kembali Tabloid Obor Rakyat. Hanya saja, patut diwaspadai mengingat penerbitan kembali tabloid tersebut mendekati masa Pilpres 2019.

"Maka mulai hari ini mereka akan melihat mata, telinga, dan otot partai itu akan mulai bergerak. Sehingga kalau tidak melanggar boleh saja, tapi kalau melanggar kita akan ambil tindakan," imbuhnya.

Sebelumnya, pemimpin redaksi Tabloid Obor Rakyat Setiyardi Budiono berencana menerbitkan kembali Tabloid Obor Rakyat setelah dahulu sempat menjadi kontroversial di masyarakat. Bahkaan, Setiyardi menyebut akan mendirikan kantor di dua lokasi yakni, Jakarta dan Solo, Jawa Tengah.

Baca Juga: Kapolri Libatkan Densus 88 di Tim Gabungan Penyidikan Kasus Novel Baswedan

"Rencananya ada dua kantor, di Jakarta dan Solo," kata Setiyardi kepada Suara.com, Jumat (11/2019).

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI