"Andini bilang terlalu banyak kenangan di rumah itu untuk ditinggalkan," kata Dedi kepada Riau Online—jaringan Suara.com.
Dedi, juga Wakil Ketua Yayasan Mualaf Center Riau mengatakan, telah berusaha mengajak ketiga anak perempuan itu ke Kota Pangkalan Kerinci, ibu kota Pelalawan. Jarak rumah Andini dan Pangkalan Kerinci ditempuh selama 4 jam perjalanan.
Namun, tutur Dedi, bagi Andini sangat berat meninggalkan rumah penuh dengan sejuta kenangan itu. Ia mengatakan, di Pangkalan Kerinci, nantinya Andini akan diasuh oleh keluarga siap menjaga mereka.
Andini juga akan melanjutkan pendidikannya karena semangat belajarnya luar biasa, sebelum akhirnya memilih meninggalkan bangku sekolah.
Baca Juga: Sosok Artis 19 Tahun yang Dijual Mucikari di Bawah Harga Vanessa Angel
Saat ini, tutur Dedi, sejumlah pihak telah menyalurkan bantuan kepada keluarga itu. Andini juga dijamin sekolah oleh Badan Amil Zakat Sedekah Nasional (Baznas) hingga mencicipi pendidikan tinggi.
Namun, Andini yang lebih banyak diam itu, masih belum bersedia meninggalkan rumah peninggalan ibunya.
"Dia semangat sekolahnya bagus, tapi lebih memilih menjaga adiknya. Kita sedang berusaha mencari solusi terbaik dan membujuk Andini agar bersedia pindah," lanjutnya.
Selain itu, Dedi juga berharap ada bantuan dari para tangan dermawan untuk membantu Andini dan adik-adiknya. Hanya bantuan itu yang dapat meringankan duka mereka bertiga.
Berita ini kali pertama diterbitkan Riauonline.co.id dengan judul “Andini, Gadis 14 Tahun Hidupi Kedua Adiknya Masih Balita Seorang Diri”