Suara.com - Setiap tahun tercatat ada sekitar 200 guru baik tingkat SD Negeri maupun SMP Negeri di Depok yang purnabakti atau pensiun. Hal itu menjadi salah satu penyebab Depok kekurangan tenaga pendidik atau krisis guru.
Sehingga untuk mengisi kekosongan tersebut maka pihak sekolah terpaksa harus mengambil guru honorer.
"Ya untuk mengisi kekurangan tersebut maka sekolah mengambil tenaga pendidik honorer," kata Kepala Dinas Pendidikan Kota Depok Mohammad Thamrin, Jumat (11/1/2019).
Dikatakannya, sebelum merekrut guru honorer maka sekolah harus mendapat rekomendasi dari Dinas Pendidikan.
Baca Juga: Bermodal Uang Rp 4 Ribu, AW Bisa Cabuli Pacar Rekannya
Hal itu dilakukan untuk menghindari terjadinya sesuatu yang tidak diinginkan.
Dari 200 guru yang purnabakti setiap tahunnya, mayoritas adalah guru SD. Rata-rata guru yang pensiun sudah mengabdi sekitar 20-35 tahun.
"Lama masa baktinya tergantung kapan yang bersangkutan diangkat menjadi PNS. Rata-rata sudah mengajar puluhan tahun," ucapnya.
Ia merinci berdasarkan data terbaru jumlah guru di Kota Depok yang ada di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tercatat total guru sebanyak 12.238 orang. Terdiri atas guru SD 6.368 orang, SMP 2.872 orang, SMA 1.176 orang, SMK 1.748 orang dan SLB 74 orang.
"Sebanyak 12 ribu sekian itu data guru keseluruhan PNS dan non PNS baik di sekolah negeri maupun di sekolah swasta," tuturnya.
Baca Juga: Akhirnya Kondom dan Celana Dalam Ungu Vanessa Angel Dipamerkan
Kontributor : Supriyadi