Suara.com - Cukup lama hilang, tabloid Obor Rakyat rencananya akan terbit kembali bulan depan. Dalam penerbitan awalnya, berbagai isu bakal diangkat, termasuk soal Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
Hal ini diungkap pemimpin redaksi (Pimred) tabloid Obor Rakyat, Setiyardi Budiono saat dihubungi Suara.com, Jumat (11/1/2019).
"Ya kalau mau mengkritik Jokowi juga boleh. Gak ada masalah. Mengkritik yang lain juga nggak apa-apa. Kan ga dilarang juga. Bukan mengkritik sebenarnya, tapi menulis. Menulis tentang pak Jokowi atau tentang yang lain boleh nggak? Ya boleh saja," ujar Setiyardi.
Ia mengaku tidak ada isu khusus yang akan diangkat dalam penerbitan perdana tabloid Obor Rakyat. Isu apapun akan dirundingkan terlebih dahulu untuk diangkat dalam tema pemberitaan pertama.
Baca Juga: Popularitas Kalahkan Cucu Soekarno, Ahmad Dhani Maju Pilwako Surabaya?
"Ya saya kira sama lah dengan Suara.com lah. Suara mau nulis apa. Kalau mau nulis macem-macem soal pilpres boleh kan? Gak ada masalah. Gak ada masalah menurut saya," ujarnya lagi.
Seperti diketahui, tabloid Obor Rakyat sempat memantik kehebohan dengan menulis pemberitaan tentang Jokowi sebagai keturunan Tionghoa dan kaki tangan asing.
Artikel itu muncul pada terbitan pertama Obor Rakyat pada Mei 2014 dengan judul headline 'Capres Boneka' dengan gambar karikatur Jokowi sedang mencium tangan Megawati Soekarnoputri.
Pemberitaan itu menyeret Setiyardi Budiono ke meja hijau. Hingga akhirnya Majelis Hakim Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Pusat menjatuhkan vonis 8 bulan penjara kepada Setiyardi Budiono dan penulisnya, Darmawan Sepriyosa atas kasus pencemaran nama baik dan penghinaan terhadap capres Jokowi.
Baca Juga: Kebohongan Vanessa Angel Diungkap Mantan Pengacara, Apa Saja?