Tolak Politik Hoaks di Pilpres, Warga Solo: Timses Setiap Hari Sebar Fitnah

Dwi Bowo Raharjo Suara.Com
Jum'at, 11 Januari 2019 | 11:11 WIB
Tolak Politik Hoaks di Pilpres, Warga Solo: Timses Setiap Hari Sebar Fitnah
Ratusan orang dari Aliansi Masyarakat Surakarta Cinta Damai melakukan "longmarch" atau berjalan dari Lapangan Kota Barat Surakarta hingga Kantor Bawaslu (Antara Foto/Aris Wasita)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Masyarakat Kota Surakarta menolak politik hoaks yang kerap dilakukan tim sukses kedua pasangan Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden di Pemilu 2019.  Sebagai aksi penolakan, ratusan orang yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Surakarta Cinta Damai melakukan longmarch atau berjalan dari Lapangan Kota Barat Surakarta hingga Kantor Bawaslu sekitar pukul 08.30 WIB, Jumat (11/1/2019).

Seperti diberitakan Antara,  Aliansi Masyarakat Surakarta Cinta Damai diantaranya merupakan pendukung Joko Widodo atau Jokowi - Ma'ruf Amin dan Prabowo Subianto - Sandiaga Uno. Setelah sampai di Kantor Bawaslu, beberapa orang sebagai perwakilan aliansi masuk untuk melakukan dialog dengan pihak Bawaslu.

Mantan aktivis 1998 yang juga terlibat dalam aksi tersebut Ahmad Farid Umar Assegaf mengatakan sebagian masyarakat sudah bosan dengan berbagai berita hoaks yang ditampilkan di televisi maupun media sosial.

"Dari tim sukses kedua calon setiap hari menyebarkan fitnah yang Jokowi katanya dituduh PKI, Prabowo katanya anak Cina. Ini kan tidak benar semuanya. Kami ingin politik yang bersih dan damai, antipolitik SARA dan antihoaks," ujar Farid.

Baca Juga: 5 Artis Prostitusi Online Vanessa Angel Punya Jaringan Bos Mucikari Berbeda

Farid menyebut aksi yang dilakukan Aliansi Masyarakat Surakarta Cinta Damai pagi ini tidak mewakili pasangan calon manapun yang bertarung di Pemilu 2019.

"Terserah Prabowo atau Jokowi yang menang, itu bukan urusan kami. Kami hanya ingin politik yang damai dan jujur. Tidak ada unsur mendiskreditkan pihak lain," ujarnya.

Sementara Ketua Bawaslu Kota Surakarta Budi Wahyono mengatakan gerakan tersebut satu nafas dan satu komitmen dengan apa yang diperjuangkan oleh Bawaslu.

"Lembaga kami senantiasa melakukan pencegahan pelanggaran terkait dengan giat kampanye setiap peserta pemilu, baik partai, caleg, maupun paslon. Harapannya agar mereka tidak menggunakan orasi politik yang berbau SARA," kata dia.

Budi kemudian berharap gerakan tersebut tidak berhenti sampai di sini. Ia mengajak seluruh elemen masyarakat, khususnya warga Solo untuk tetap mengawal demokrasi yang damai dan santun tanpa hoaks.

Baca Juga: 5 Artis yang Dijual Mucikari Vanessa Angel akan Diperiksa Pekan Depan

"Kawal terus demokrasi di Kota Solo sehingga hajatan demokrasi pemilu menebarkan banyak kebajikan. Kemudian dilakukan dengan politik santun, ini menjadi harapan kami semua," kata dia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI