Suara.com - Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto - Sandiaga Uno, Suhud Alynudin menanggapi soal ucapan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang menyebut Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dinilai tidak mampu mendongkrak elektabilitas Capres - Cawapres nomor urut 02 tersebut.
Justru, Suhud menyebut SBY menjadi tokoh penentu bagi elektoral Prabowo - Sandiaga di Pilpres 2019. Suhud mengatakan bahwa SBY merupakan sosok yang paling dihormati. Hal tersebut atas dasar keberhasilannya pernah menjadi Presiden RI dalam kurun waktu 10 tahun.
"Pak SBY akan menjadi salah satu tokoh penentu peningkatan elektabilitas pasangan Prabowo-Sandiaga secara umum di seluruh Indonesia dan terutama di Jawa Timur dan Jawa Tengah," kata Suhud kepada Suara.com, Kamis (10/1/2018).
Suhud juga menangkis anggapan jika SBY dinilai tidak mampu lantaran gagal memenangkan puteranya, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) saat maju menjadi Calon Wakil Gubernur di Pilkada DKI Jakarta 2017 silam.
Baca Juga: Kasus Eddy Sindoro, Andy Akui Dapat Rp 30 Juta dan Ponsel dari Hendro
Menurutnya, Pilpres 2019 berbeda dengan Pilkada. Ajang kontestasi Pilpres ini membutuhkan sosok SBY yang memiliki nilai ketokohan yang sangat penting bagi salah satu calon Presiden dan Wakil Presiden.
"Pilkada dengan Pilpres itu berbeda. Apalagi di Pilpres hanya ada dua pasangan calon. Dalam situasi seperti ini, faktor ketokohan Pak SBY menjadi penting untuk mempengaruhi pilihan masyarakat," pungkasnya.
Untuk diketahui, Sekjen PSI Raja Juli Antoni meragukan kemampuan SBY dalam meningkatkan elektabilitas pasangan Prabowo Subianto - Sandiaga di Pilpres 2019. Politikus yang akrab disapa Toni ini menilai ketidakpengaruhan SBY itu terbukti ketika putranya Agus Harimurti Yudhoyono ( AHY ) kalah di putaran pertama Pilkada DKI Jakarta 2017 lalu.