Suara.com - Calon Wakil Presiden nomor urut 01, Ma'ruf Amin mengaku gerah dengan tudingan anti Islam yang dialamatkan kepada capres petahana, Joko Widodo. Dia pun memberikan contoh soal profesinya sebagai ulama, sangat mustahil dirinya mau menjadi pendamping Jokowi di Pilpres 2019, jika kader PDI Perjuangan itu sangat phobia terhadap umat muslim.
"Saya ini kiai, kalau (Jokowi) anti Islam, tidak mungkin ajak saya jadi wakil presiden. Bisa saja (Jokowi) angkat (mencari cawapres) dari politisi. Pengusaha, profesional, TNI polri. Tapi tidak semuanya. Yang diajak itu adalah saya. Ini artinya, Jokowi tidak anti Islam," kata Ma'ruf di Palembang, Sumsel Kamis (10/1/2019).
Dia juga menyebut eks politikus Partai Gerindra La Nyalla Mattaliti yang pernah turut terlibat dalam penyebaran isu SARA kepada Jokowi sudah meminta maaf secara langsung. La Nyalla, kata dia sudah mengakui bersalah lantaran ikut menyebarkan fitnah kepada Jokowi.
"Orang yang membuat isu itu (La Nyalla) sudah datang ke rumah saya, dan mengaku jika dia yang melakukan (isu) itu. Beliau tobat dan minta ampun. Nah ini, oknum lai yang menyebarkan fitnah ini kok tidak tobat tobat," kata dia.
Baca Juga: Salam Dua Jari di Acara Gerindra, Anies Terancam 3 Tahun Penjara
Selain itu, Ma'ruf juga menyebutkan dibentuknya Komite Nasional Keuangan Syariah yang menjadi salah satu program yang digulirkan Jokowi. Untuk bisa memastikan Jokowi bukan anti Islam, Ma'ruf mengaku siap memberikan 1000 bank wakaf ke seluruh pesantren di Indonesia.
"Pun kalau terpilih lagi, kita siapkan 1.000 bank wakaf. Nah, sudah jelas itu Jokowi tidak anti Islam. Malah sudah banyak realisas. Sedangkan ente sudah berbuat apa untuk Islam?," tegas Maaruf.
Kontributor : Andhiko Tungga Alam