Suara.com - Kerokan atau terapi dermabrasive alias merusak kulit guna menyembuhkan penyempitan pembunuh darah karena udara dingin, terbilang digemari warga Indonesia saat menderita masuk angin.
Tapi, jangan sekali-kali meminta kerokan kepada perempuan yang tak memunyai hubungan kekeluargaan kalau tak mau bernasib sama seperti Supriyanto, warga Boyolali, Jawa Tengah.
Supriyanto justru kritis dan harus dirawat intensif di rumah sakit setelah meminta dikerok oleh istri tetangganya.
Lelaki berusia 49 tahun itu kritis bukan karena metode kerokan yang salah, tapi akibat dibacok suami perempuan yang mengerokinya.
Baca Juga: Polisi Masih Jaga Ketat Rumah Pimpinan KPK Pasca Teror Bom
Penganiayaan tersebut terjadi di daerah Karanggede, Boyolali, Jateng, Selasa (8/1) malam. Deni Kurniawan (31), kesal saat melihat sang istri mengerok badan lelaki lain.
Tanpa ba-bi-bu, ia langsung mengambil sabit dan membacok Supriyadi. Alhasil, tangan Supriyadi terluka parah dan terpaksa dilarikan ke rumah sakit.
”Pelaku kekinian masih dalam pengejaran. Dia kabur seusai kejadian. Motifnya diduga cemburu,” kata Kasatreskrim Polres Boyolali Ajun Komisaris Willy Budiyanto dalam pernyataan tertulis yang didapat Suara.com, Kamis (10/1/2019).
Ia menuturkan, peristiwa itu berawal pada Selasa pukul 09.00 WIB, tatkala Supriyanto bertandang ke rumah Deni.
Supriyadi datang untuk meminta pertolongan kepada istri Deni, yakni Lela Martina, untuk mengerok badannya yang sakit.
Baca Juga: Botol Air Minum Bisa Jadi Tempat Berkembangnya Bakteri
Deni yang kala itu masih di rumah lantas meminta Supriyanto menunggu Lela yang sedang pergi ke pasar untuk berbelanja.