Kontroversi Rencana Anies Razia Kucing dan Anjing di Jakarta, Setuju Nggak?

Kamis, 10 Januari 2019 | 07:40 WIB
Kontroversi Rencana Anies Razia Kucing dan Anjing di Jakarta, Setuju Nggak?
Seekor kucing mengikuti lomba kecantikan kucing internasional ke-3 di Ankara, Turki, Jumat (14/10). [AFP/ADEM ALTAN]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berencana razia kucing dan anjing liar di Jakarta. Tapi rencana razia kucing dan anjing itu ditunda.

Razia kucing dan anjing itu bertujuan untuk mengurangi populasi anjing dan kucing. Razia itu dilakukan guna mencegah rabies yang ditularkan oleh Hewan Penular Rabies (HPR) yakni kucing dan anjing. Sebab, kedua hewan itu bila dibiarkan liar berpotensi besar terinfeksi rabies.

"Yang penting adalah tidak ada penyakit menular, tidak ada masalah kesehatan dan biarkan populasi itu tumbuh secara natural," kata Anies dalam konferensi pers di Balai Kota Jakarta, Jakarta Pusat, Rabu (9/1/2019).

Sebagai ganti penundaan razia, Pemprov DKI melakukan sosialisasi HPR. Sosialisasi akan dilakukan di sekitar pasar yang ditemui banyak anjing dan kucing liar. Sebab, tak sedikit warga DKI yang mengeluhkan banyaknya hewan yang berkeliaran dan buang kotoran sembarangan, sehingga keberadaannya meresahkan warga.

Baca Juga: Anies Mau Razia Kucing dan Anjing, Bantah untuk Kurangi Populasi

"Dari warga juga ada keluhan itu, karena itu bukan hanya semata-mata pemerintah, tapi dari warga juga," ungkap Anies.

Sementara itu, Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta memastikan, razia kucing dan anjing ditunda hingga waktu yang belum ditentukan. Penundaan itu dilakukan lantaran aksi razia dikecam sejumlah pecinta hewan.

Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan KPKP DKI Jakarta Sri Hartati mengatakan, sesuai arahan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meminta agar razia hewan ditunda. Razia hewan akhirnya diganti dengan agenda sosialisasi bahaya Hewan Penyebar Rabies (HPR).

Meski demikian, Tati mengakui belum tahu sampai kapan penundaan pelaksanaan razia dilakukan. Sebab, hingga kini Dinas KPKP masih merumuskan solusi yang terbaik bagi seluruh warga.

Dinas KPKP juga menghadapi masalah yang cukup pelik. Satu sisi, sejumlah warga memprotes banyaknya hewan dilepas liar sehingga banyak kotoran hewan yang tersebar dan mengganggu warga. Namun, di lain sisi, para pecinta hewan mengecam aksi razia karena dianggap dapat melukai hewan.

Baca Juga: Viral, Kucing Ini Jago Banget Ngomong Tahu Bulat Digoreng...

"Kami carikan solusi dulu yang terbaik seperti apa. Kami rangkum maunya masyarakat seperti apa.”

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI