Suara.com - Antasari Azhar, mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) meminta agar KPK tetap memberantas korupsi. Meski Wakil Ketua KPK Laode M Syarif dan Ketua KPK Agus Rahardjo diteror bom.
Laode dilempar bom molotov, sementara rumah Agus ditemukan bom pipa. Antasari berharap KPK meneruskan pekerjaan pemberantasan korupsi dan tidak takut terhadap teror pascaperistiwa pelemparan bom ke rumah dua pimpinan KPK .
Di rumah Agus yang berlokasi di Bekasi, Jawa Barat, polisi menemukan barang bukti berupa pipa paralon, detonator, sikring, kabel warna kuning, paku ukuran 7 cm, serbuk putih, baterai, dan tas.
Sedangkan rumah Wakil Ketua KPK Laode M Syarif di Jalan Kalibata Selatan, Kalibata, Pancoran, Jakarta Selatan, dilempar bom molotov oleh orang tak dikenal. Penemuan bom itu terjadi sekitar pukul 05.30 WIB.
Baca Juga: Laode Akui Sudah Tahu Pelaku Teror Bom Molotov di Rumahnya
"Dulu waktu saya masuk, saya katakan walau saya masuk hari ini, berantas korupsi jangan berhenti. Jalan terus kan, makanya tidak bisa diteror, KPK tidak akan bisa diteror," kata Antasari di Kantor Staf Presiden (KSP) Jakarta, Rabu (9/1/2019).
Antasari Azhar pun mengaku pernah diteror seperti yang dialami oleh Laode dan Agus Rahardjo. Namun bukan teror bom .
Antasari mengatakan pemenjaraan dirinya karena kasus pembunuhan berencana Direktur PT PRB Nasrudin Zulkarnaen Iskandar 15 Februari 2009 lalu dinilai sebagai aksi teror ke KPK. Antasari mendoakan Laode dan Agus selamat dari teror bom itu.
"Saya pikir dengan memenjarakan saya, selesai. Rupanya masih ada juga ya? Mudah-mudahan selamat lah. Kita berdoa mudah-mudahan selamat. Saya yakin KPK diteror pun tidak akan berhenti," kata Antasari Azhar.
Baca Juga: KPK Belum Temukan Indikasi Teror Bom ke Pimpinan Terkait Kasus Korupsi