Tak Tahan Jadi Korban Hoaks, Jokowi: Emang Ada PKI Balita?

Rabu, 09 Januari 2019 | 19:03 WIB
Tak Tahan Jadi Korban Hoaks, Jokowi: Emang Ada PKI Balita?
Presiden Jokowi curhat isu PKI yang masif di media sosial. (Suara.com/Ummi Hadyah Saleh)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Presiden Joko Widodo mengaku tak tahan kerap dituduh sebagai anggota Partai Komunis Indonesia (PKI). Luapan kegeraman itu disampaikan Jokowi saat berpidato dalam acara penyerahan sertifikat tanah untuk rakyat, di Gedung Serbaguna Cendrawasih, Cengkareng, Jakarta Barat, Rabu (9/1/2019).

Dia pun menghitung bahwa isu tersebut sudah bergulir selama 4 tahun terakhir. Jokowi mengaku awalnya tak mau menggubris saat isu PKI itu dihembuskan di media sosial. Namun,  kekinian isu tersebut dianggap sangat mengganggu.

Dalam pidatonya itu, Jokowi pun meminta agar seluruh hadirin memantau isu di medsos terkait tuduhan dirinya sebagai kader PKI.

"Jelang (tahun) politik, isinya di media sosial kita lihat, (banyak) fitnah, hoaks, kabar bohong. Coba bapak-ibu buka saja di medsos, banyak sekali 'Presiden Jokowi itu PKI' ya. Iya, saya empat tahun digitukan diam saja. Sekarang saya mau ngomong, boleh kan?" kata Jokowi saat berpidato.

Baca Juga: Ismed Sofyan Hanya Mau Perpanjang Kontrak Semusim Bersama Persija

Namun demikian, Jokowi menilai jika tuduhan PKI itu sangat tidak relevan dengan fakta sebenarnya. Sebab, kata dia, saat PKI dibubarkan pemerintah pada tahun 1965-1966, kala itu usianya masih anak-anak.

"Masa Pak Jokowi PKI. Dan ingat, PKI itu dibubarkan tahun 1965/1966. Saya lahir tahun 1961, berarti umur saya (saat itu) baru 4 tahun. Ada PKI balita? Ada? Jangan seperti itulah cara-cara berpolitik. Nanti beda lagi, bukan Pak Jokowi, (tapi) orangtua, bapak ibunya," kata dia.

Menurut Jokowi, saat ini dengan keterbukaan informasi, semakin mudah mengecek apakah dirinya terlibat PKI ataupun keturunan PKI.

"Sekarang gampang banget ngecek, mudah sekali di zaman keterbukaan ini. Cek saja mesjid di dekat rumah orangtua, cek saja mesjid deket kakek-nenek saya. NU ada di Solo, Muhammadiyah ada di Solo, ada Persis, Parmusi ada di Solo. Cek saja. Gampang banget tabayyun, cek," tandasnya.

Baca Juga: Arema FC Resmi Kembali Dilatih Milomir Seslija

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI