Suara.com - Melky (60), warga menceritakan situasi saat tim penjinak bom (jibom) Detasemen Gegana Satbrimob Polda Metro Jaya berdatangan ke rumah Ketua KPK Agus Rahardjo di Perumahan Graha Indah, blok A9/15, Jatimekar, Jatiasih, Bekasi, Jawa Barat setelah ditemukan sebuah tas mencurigakan yang diduga berisi bom.
Menurutnya, ada sekitar 20 personel polisi saat tiba di rumah Agus sekitar pukul 08.00 WIB. Kedatangan tim Gegana itu pun mengejutkan warga.
"Wah di sini banyak banget polisi, sekitar 20-an. Ada yang pakai baju yang biasa untuk penjinak bom itu," kata Melky saat ditemui wartawan di sekitar rumah Agus, Rabu (9/1/2019).
Melky menyampaikan petugas langsung membentangkan police line di sekitar rumah petinggi lembaga antirasuah itu. Saat dilakukan penyisiran, warga diimbau untuk tidak berada di luar atau di sekitar rumah Agus. Saking paniknya, Melky pun tak jadi untuk mengantar anaknya ke sekolah.
Baca Juga: Takut Malapetaka Jadi Alasan Tiara Dewi Pilih Bercadar
"Kami warga sekitar langsung disuruh masuk. Saya saja yang tadinya mau antar anak sekolah langsung masuk," terangnya.
Dia mengatakan jika hampir selama satu jam, petugas melakukan penyisiran di seluruh ruangan di rumah Agus. Setelah itu, dia mengaku melihat salah satu anggota tim jibom mengangkut sebuah plastik warna putih di rumah tersebut. Selama proses pemeriksaan, polisi berseregam juga berjaga-jaga di lokasi sekitar perumahan warga.
"Kurang lebih satu jam lah mereka ada di sini. Habis itu banyak juga polisi pakai seragam lalulalang di sini," bebernya.
Setelah pemeriksaan selesai, kata dia, police line yang sempat dibentangkan petugas akhirnya diturunkan. Tim Gegana yang melakukan penyisiran akhirnya meninggalkan kediaman Agus.
"Garis polisi diturunkan sekitar pukul 10 pagi," katanya.
Baca Juga: Tarif Parkir Akan Naik, Anies: Tak Ada Perbedaan Harga PNS dan Umum
Hingga kini, terlihat beberapa polisi berpakaian preman memantau wilayah rumah Agus. Petugas juga masih melakukan sterilisasi dengan menutup akses jalan di depan rumah pimpinan KPK itu.
Sebelumnya, Kapolsek Jatiasih Komisaris Ili Anas menyampaikan teror diduga bom itu pertama kali ditemukan ajudan pribadi Agus Rahardjo dan petugas keamanan kompleks perumahan. Benda itu ditemukan menggantung di pagar rumah Agus sekitar pukul 06.30 WIB. Saat dilakukan pemeriksaan, isi tas tersebut tak ditemukan bahan peledak. Polisi hanya menemukab paralon berukuran besar yang terisi paku, kabel, serbuk, dan baterai.
"Setelah itu satpam perumahan melapor kepada kami. Sewaktu dicek, bukan bom, tapi memang ada paralon seperti bom," tuturnya.