Suara.com - Wakil Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo atau Jokowi - Ma'ruf Amin, Raja Juli Antoni, tak yakin Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mampu meningkatkan elektabilitas pasangan Capres - Cawapres nomor urut 02 Prabowo Subianto - Sandiaga Uno di Pilpres 2019.
Politikus yang akrab disapa Toni ini menilai ketidakpengaruhan SBY itu terbukti ketika putranya Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) kalah di putaran pertama Pilkada DKI Jakarta 2017 lalu.
"Ya kita lihat saja di Pilkada Jakarta Pak SBY anaknya aja (AHY) kalah. Apakah itu menunjukkan bahwa taji Pak SBY tidak tajam, tidak bertaji lagi," kata Toni di Kantor DPP PSI, Jalan Wahid Hasyim, Jakarta Pusat, Rabu (9/1/2019).
Sebelumnya, berdasarkan hasil survei Indikator Politik Indonesia elektabilitas Jokowi - Ma'ruf Amin unggul 20 persen dari Prabowo - Sandiaga.
Baca Juga: Anggota Bawaslu Diintimidasi dan Diancam Ketua RT Jalan Batu Naga
Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo - Sandiaga, Andre Rosiade mengklaim hal tersebut menunjukkan tren positif dimana selisih antara kedua paslon semakin kecil. Bahkan, Andre meyakinin elektabilitas Prabowo - Sandiaga mampu melampaui Jokowi - Ma'ruf Amin setelah nantinya SBY turun kampanye.
Terkait itu, Sekretaris Jenderal Partai Solidaritas Indonesia (PSI) itu menilai sah-sah saja jika kubu Prabowo - Sandiaga mengkalim akan mengungguli elektabilitas Jokowi - Ma'ruf. Hanya saja, Toni tak yakin dengan waktu yang semakin dekat dengan hari pemungutan suara Prabowo - Sandiaga mampu menandingi Jokowi - Ma'ruf Amin.
"Ya terserah tapi faktanya Pak Jokowi menang 20 persen. Apakah sekarang pertanyaannya kubu sebelah bisa mengejar ketertinggalan 20 persen itu dengan kampanye yang tidak lama lagi," kata Toni.