Suara.com - Indonesia Corruption Watch (ICW) menganggap serangan teror bom di kediaman pimpinan KPK akan terus terjadi dan sudah menjadi resiko pekerjaan. Rumah Ketua KPK Agus Raharjo di Bekasi dan Wakilnya Laode M. Syarif di Kali Bata, Jakarta Selatan, diteror bom oleh orang tidak dikenal pada Rabu (9/1/2019).
Koordinator Divisi Korupsi ICW, Donal Fariz mengatakan teror yang menimpa dua petinggi KPK ini sebagai bukti lembaga anti-rasuah tersebut sedang bekerja memberantas korupsi.
"Teror ini bukti KPK bekerja, kalau tidak bekerja mereka tidak akan diteror," kata Donal Faris di Kantor ICW, Rabu (9/1/2019).
Donal menjelaskan teror akan terus mengancam pihak KPK jika kasus-kasus teror yang terjadi sebelumnya tidak pernah terungkap siapa pelakunya.
Baca Juga: Sempat Buron, Guru Silat Cabuli Pelajar di Kuburan Akhirnya Ditangkap
"Teror seperti ini akan terus terjadi kalau teror sebelumnya tidak terungkap. 2008 ada teror di gedung KPK yang membuat pegawai KPK menyelamatkan diri, 2009 juga ada teror, teror air keras terhadap Novel Baswedan," kata dia.
"Jadi ini bukan kejadian pertama, jadi teror ini akan terus terjadi terhadap KPK," Donal menambahkan.
Donal khawatir pelaku teror terhadap KPK yang tidak pernah terungkap motifnya ini akan mengakibatkan opini publik yang liar dan tak terkendali.
"Sekarang kan spekulatif, apa karena politik, keamanan dalam negeri atau karena kasus yang sedang diselidiki KPK, ini butuh proses hukum yang cepat," terangnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, sekitar pukul 05.30 WIB, sebuah botol berisi spiritus dan sumbu api tergeletak depan rumah Laode di Jalan Kalibata Selatan No.42C, RT01/RW03, Kelurahan Kalibata, Kecamatan Pancoran, Jakarta Selatan.
Baca Juga: Pertajam Lini Depan, Indra Sjafri Ingin Datangkan Pelatih Khusus
Sementara itu, bom pipa ditemukan di kediaman Agus Raharjo di Perumahan Graha Indah, Jatiasih, Bekasi pada Rabu pukul 06.30 WIB.