Tradisi Pungut Durian Runtuh di Lebak, Rasanya Maknyuss Harga Selangit

Rabu, 09 Januari 2019 | 07:05 WIB
Tradisi Pungut Durian Runtuh di Lebak, Rasanya Maknyuss Harga Selangit
Penjual durian di ajang Big Bang Jakarta 2017. [Suara.com/Risna Halidi]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Dalam gelap gulita warga Kabupaten Lebak, Banten rela datang ke hutan durian. Selasa (8/1/2019) malam, mereka di depan pohon menunggu durian runtuh atau jatuh.

Menunggu dan memungut durian runtuh adalah tradisi masyarakat lebak. Salah seorang yang rela datang ke hutan, Supadma, seorang warga Desa Sindangwangi Kecamatan Muncang, Kabupaten Lebak.

"Kami bersama puluhan warga pergi ke hutan hingga dinihari memungut durian jatuh," kata Supadma, Selasa malam.

Buah durian runtuh itu tentu dijamin buahnya sudah matang dan memiliki aroma. Sehingga banyak dikejar pemungut.

Baca Juga: Ibu Hamil Dilarang Makan Durian, Mitos atau Fakta?

Selain itu juga harga buah durian runtuh cukup mahal hingga mencapai Rp 150 ribu per buah. Mereka para pemungut durian berramai-ramai mendatangi kawasan hutan sejak malam hingga dini hari.

Sebab, banyak pohon durian di kawasan hutan yang berbuah. Apabila, buah durian itu jatuh di atas pohon maka pemungut bergerak cepat saling mencari ke lokasi jatuhnya buah tersebut.

"Kami semalam bisa mendapatkan lima sampai tujuh buah durian jatuh dan jika dijual bisa menghasilkan Rp 600 - Rp 700 ribu," katanya.

Menurut dia, budaya memungut durian jatuh di daerahnya dilaksanakan hanya musim buah durian saja bisa ramai kawasan hutan. Meski durian itu milik orang lain, namun jika memungut buah jatuh tidak ada masalah.

Mereka para pemungut durian runtuh menggunakan sepatu boot untuk melindungi gigitan ular berbisa.

Baca Juga: Musim Durian, 1 Pohon Dihargai Tengkulak Hingga Rp 4 Juta

"Kami merasa senang dan gembira jika dikegelapan menemukan buah durian jatuh," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI